Liputan6.com, Jakarta - Renault secara resmi memberikan informasi terkait pengalihan fungsi pabriknya di Flins, Prancis. Beralih fungsi menjadi pusat penelitian dan daur ulang, aktivitas baru ini diharapkan mampu mengurangi CO2 negatif di 2030.
Seperti dilansir Carscoops, Jumat (27/11/2020), pabrik tersebut saat ini menjadi basis produksi mobil listrik Zoe hingga 2024 mendatang. Setelah itu, transformasi fasilitas akan dilakukan.
Advertisement
Baca Juga
Memiliki sebutan RE-FACTORY, dedikasi yang diberikan menjadi yang pertama di Eropa. Rencananya, Renault yang merupakan pabrikan mobil asal Prancis itu akan mempekerjakan lebih dari 3.000 orang di 2030.
Fasilitas akan mulai mengalami perubahan secara bertahap mulai 2021 hingga 2024.
"RE-FACTORY akan memungkinkan Grup untuk menjawab tantangan yang dihadapi para pemain industri mobilitas dan otomotif saat ini. Pabrik ini, memiliki tujuan menyeimbangkan CO2 negatif pada tahun 2030," kata CEO Renault, Luca de Meo.
Pabrik ini rencananya akan melibatkan beberapa mitra berbeda. Tak hanya itu, terdapat empat pusat aktivitas yang akan diterapkan.
Aktivitas pertama ialah RE-TROFIT. Dalam hal ini pabrik bertanggung jawab merekondisi kendaraan bekas dan konversi tenaga ICE menjadi energi berbasis karbon yang lebih sedikit.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Sesuai Strategi Global Renault
Selanjutnya, RE -ENERGI atau mengembangkan potensi yang timbul dari baterai listrik. Untuk RE-CYCLE, pabrik akan mengintegrasikan bahan daur ulang untuk digunakan kembali.
Terakhir terdapat RE-START atau pembangan pengetahuan industri untuk mempercepat penelitian dan inovasi secara melingkar, termasuk ekonomi.
"Pabrik ini sepenuhnya sejalan dengan strategi global Grup karena menggabungkan ekonomi melingkar, pengurangan emisi, pengembangan keterampilan, dan penciptaan aktivitas yang menghasilkan nilai baru,” ujar Luca de Meo.
Advertisement