Liputan6.com, Jakarta - Mercedes-Benz telah didenda lantaran melakukan kecurangan hasil uji emisi di mobil mereka. Kali ini, pabrikan otomotif asal Jerman ini kembali dikabarkan tersandung kasus yang sama.
Menurut Deutsche Umwelthlife eV (DUH), sebuah organisasi lingkungan nirlaba Jerman menjelaskan, Mercedes-Benz kembali dituduh melakukan kecurangan terkait penggunaan delapan perangkat yang dapat memengaruhi hasil uji emisi kendaraan mereka pada mesin diesel agar sesuai dengan standar Euro6.
Baca Juga
Adapun untuk melakukan pembuktian tersebut, DUH, menguji coba unit Mercedes E350 BlueTec 4MATIC lansiran 2016 dengan mengukur hasil emisi dan data mesin. Dalam pengujian tersebut, DUH kaget dengan hasil temuannya karena ada perbedaan yang begitu jelas dari emisi yang diproduksi.
Advertisement
Saat mobil dites di stasiun pengujian, mobil memang menampilkan batas nitrogen oksida yang diizinkan. Tetapi saat di jalan, emisi nitrogen oksidanya mengalami peningkatan sebesar 500 persen.
"Perangkat ini memastikan bahwa di hampir semua situasi mobil-mobil ini tidak bersih. Mereka melebihi tingkat NOx sebesar 500 persen selama mengemudi normal. Mereka membanjiri kota dengan nitrogen oksida," jelas Jurgen Resch, Direktur Eksekutif DUH.
Pembelaan
Menurut DUH, apa yang dilakukan oleh Mercedes-Benz ini adalah langkah yang tidak terpuji. Dari sudut pandang mereka, Mercedes-Benz memaksimalkan keuntungan dengan mengorbankan lingkungan dan kesehatan penduduk kota.
"Kami akan memanggil Daimler pada musim gugur ini. Kami akan membawa mereka ke pengadilan," tambah Jurgen Resch.
Meski demikian, Mercedes-Benz, justru mendapat sebuah argumentasi positif dari Majalah CAR. Dalam penjelasannya, mereka mengatakan penggunaan beberapa komponen yang diklaim merupakan part ilegal, tidak bisa dipandang hanya sebelah mata.
"Dalam pandangan kami, ini tidak untuk dinilai sebagai perangkat kekalahan ilegal dalam interaksi dan konteks keseluruhan dari sistem kontrol emisi yang sangat kompleks," jelas pernyataannya seperti dilansir carscoops.
Advertisement