Liputan6.com, Jakarta - Untuk membeli mobil klasik dengan nilai historis yang tinggi, sudah pasti akan merogoh kantong begitu dalam. Di samping sisi sejarahnya, bentuk yang dihadirkan serta populasinya yang sedikit menjadi salah satu alasan tingginya harga satu unit mobil klasik.
Namun, jika Anda menginginkan mobil klasik namun dengan budget yang lebih reliable, kit car besutan Tuxedo Studio bisa menjadi alternatif. Meskipun secara tampilan mobil ini begitu mirip dengan aslinya, tapi untuk beberapa sektor telah mendapatkan peremajaan.
"Kita di Tuxedo ini prosesnya membuat dari awal sampai akhir. Sebut saja mulai dari sasis, bodi, sampai kaki-kaki dan mesin, juga diproduksi secara hand made dengan menggunakan tangan-tangan terampil," jelas Agung Bramastha, salah satu tenaga penjual kepada Liputan6.com.
Advertisement
Dalam melakukan pembuatan mobil tersebut, Tuxedo Studio, melakukannya dengan tiga fase utama, yakni pemggunaan wodden buck untuk membuat bentuk mobil, lalu diganti dengan wireframe untuk membuat bodi, dan terakhir dilapisi dengan bahan plat dan terus ditempa sesuai dengan bentuk mobil yang akan dibuat.
"Untuk pengerjaan mobil mulai dari A sampai Z, biasanya memakan waktu sampai 1 tahun. Hasilnya, konsumen hanya perlu menunggu dan ketika mobil sampai di rumah bisa langsung dipakai," tambah Agung di sela-sela pameran IIMS Hybrid 2022.
Adapun bicara harga kit car ini, Agung, membeberkan untuk model yang paling murah itu sekitar Rp 1,075 miliar. Meski dibanderol dengan harga yang mencapai miliaran rupiah ini, unit yang mereka tampilkan ini mendapatkan apresiasi dari para penggila mobil-mobil retro dan langsung berstatus sold out.
"Model mobil yang sudah diproduksi ini pun tidak ada yang sama, hal ini ditujukan kepada konsumen untuk mendapatkan unit yang begitu eksklusif," beber Agung.
Â
Mesinnya Menggunakan Mobil Volkswagen Kodok
Sementara itu, perihal penggunaan beberapa komponen yang disematkan menggunakan mobil Volkswagen. Dari penuturannya, alasannya dikarenakan untuk komponen mesin ini masih banyak di pasar spare part.
"Alasannya pakai mesin VW? Ya karena pada dasarnya meain Porsche ini mirip dengan punya Volkswagen. Selain mesin VW, kaki-kaki, girboks, bodi dan sasis juga masih mengambil basis dari Volkswagen," tuturnya.
Sejauh ini, Agung, juga menginformasikan bahwa pihaknya sudah selesai membangun empat mobil yang baru rampung dan semuanya berstatus sold out alias sudah ada pemiliknya. Rata-rata, saat ini konsumen yang membeli hasil karnya ini memang masih didominasi oleh para sultan si Indonesia.
Advertisement