Terkendala Pasokan, Pabrik Tesla di Cina Hanya Produksi 200 Unit Sehari

Tesla telah menghentikan sebagian besar produksinya di pabrik Shanghai untuk mengamankan pasokan suku cadang, akibat kebijakan lockdown

oleh Arief Aszhari diperbarui 10 Mei 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2022, 19:00 WIB
Mobil Tesla made-in-China akan diekspor ke Eropa
Kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China pada 26 Oktober 2020. Tesla, pabrikan mobil AS, mengumumkan akan mengekspor 7.000 kendaraan Model 3 yang diproduksi di China ke Eropa pada Selasa (27/10). (Xinhua/Ding Ting)

Liputan6.com, Jakarta - Tesla telah menghentikan sebagian besar produksinya di pabrik Shanghai untuk mengamankan pasokan suku cadang, akibat kebijakan lockdown yang diterapkan pemerintah Cina untuk menekan kasus Covid-19 yang terus meningkat.

Berdasarkan memo internal, yang disitat Reuters, Selasa (10/5/2022), pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) ini hanya akan membuat sebanyak 200 unit kendaraan per hari.

Strategi ini lebih baik, karena Tesla tidak menghentikan keseluruhan produksi mobil listrik di pabrik Shanghai. Sekaligus, merupakan upaya untuk memulihkan tingkat produksi Tesla pekan depan, dengan produksi sebanyak lebih dari 2.000 unit per hari.

Shanghai sendiri, kini telah memasuki pekan keenam lockdown, karena kasus Covid-19 yang kembali tinggi.

Tidak diketahui secara pasti, kapan masalah pasokan suku cadang ini dapat diselesaikan, menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut. Pasalnya, terkait rencana produksi sebuah pabrikan, merupakan hal yang sangat rahasia.

Tesla sendiri belum menanggapi permintaan komentar, terkait rencana mengamankan pasokan suku cadang ini, dan hanya melakukan produksi sebanyak 200 unit per hari.

Sebelumnya, penjualan mobil di Cina sendiri diperkiran mengalami penurunan yang signifikan, sebesar 48 persen. Sebelum lockdown, penjualan kendaraan listrik di Shanghai tengah booming, dengan penjualan Tesla meningkat 56 persen pada kuartal pertama.

Sedangkan penjualan merek pesaing Tesla di Cina, BYD juga meningkat empat kali lipat.

Awal pekan ini, tiga produsen kendaraan listrik terkenal di Cina, melaporkan penurunan penjualan yang signifikan. Xpeng Inc, NIO Inc dan Li Auto Inc jatuh masing-masing 41,6 persen, 49 persen dan 62 persen pada April 2022 dibanding Maret 2022.

 

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

Elon Musk Girang soal Tawaran Investasi Menko Luhut

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sedang mempersiapkan pertemuan antara bos Tesla, Elon Musk dengan Presiden Joko Widodo.

Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan Menko Luhut dengan Elon di Texas, Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

"Sekarang lagi kita atur mau ketemunya di mana," kata kata Luhut di Istana Negara, Senin (9/5/2022).

Luhut menyebut saat ini sudah ada perwakilan dari Tesla yang datang ke Indonesia. Saat ini mereka sedang berada di kantor Luhut untuk membahas lebih lanjut tawaran investasi di sektor industri kendaraan listrik berbasis baterai yang akan dikembangkan Indonesia.

"Sekarang tim Tesla ada di kantor saya sedang bicara. Tadi kita makan siang dan nanti malam kita akan makan malam," kata dia.

Rencananya, kata Luhut, tim Tesla akan meninjau langsung lokasi investasi yang ditawarkan pemerintah. Salah satunya di Morowali, Sulawesi Tengah.

"Malam besok mereka akan meninjau ke Morowali dan kemana-mana," kata dia.

Luhut mengklaim tim yang didatangkan Elon Musk tersebut sangat puas rencana investasi yang ditawarkan. Sebab data terkait investasi yang ditawarkan sesuai yang diharapkan Tesla. "Mereka sangat puas dengan data yang mereka dapat sampai hari ini," kata dia mengakhiri.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion
Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya