Ducati Siapkan Mesin V4 Baru untuk Diavel

Salah satu pabrikan yang terus menghadirkan teknologi mesin V4 adalah Ducati. Setelah Panigale V4 serta Superleggera V4, kini pabrikan asal Italia tersebut mulai melakukan uji coba mesin V4 untuk model Diavel.

oleh Fahmi Rizki diperbarui 16 Sep 2022, 12:12 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2022, 12:12 WIB
Ducati mulai uji coba Diavel V4 di jalan raya
Ducati mulai uji coba Diavel V4 di jalan raya. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran mesin berkonfigurasi V4 kini tengah ramai dilakukan oleh pabrikan otomotif roda dua. Salah satu pabrikan yang terus menghadirkan teknologi mesin tersebut adalah Ducati.

Setelah Panigale V4 serta Superleggera V4, kini pabrikan asal Italia tersebut mulai melakukan uji coba mesin V4 untuk model Diavel.

Motor yang diperkenalkan pada 2010 lalu ini disebut juga sebagai power cruiser, di mana penggunaan motor ini mengadopsi desain yang begitu mumpuni untuk mobilitas bikers untuk tetap berasa nyaman dalam berkendara.

Setelah generasi keduanya meluncur pada 2015 lalu, kini pembaruan Ducati Diavel juga akan datang dengan penyegaran yang lebih anyar.

Dilansir dari Motorrad Online, Ducati kedapatan tengah melakukan uji coba jalan Diavel dengan mesin V4. Pencangkokan mesin tersebut nantinya akan menggantikan mesin lamanya yakni 1260 DVT Testastretta dengan Gran Turismo V4 berkubikasi 1.158 cc.

Pengadopsian mesin ini akan memberi daya yang lebih baik dari mesin sebelumnya. Pasalnya, pada jantung pacu tersebut Ducati mengeliminasi katup Desmodromic yang menjadi fitur khas dari pabrikan tersebut.

Hasilnya adalah untuk perawatan servis utama Multistrada V4 menjadi lebih lama lagi dari yang sebelumnya 30.000 kilometer kini menjadi 60.000 kilometer. Sedangkan mengenai tenaga dari mesin V4 tersebut, Ducati belum merilis berapa power yang dapat dihasilkan dari mesin baru tersebut.

 

Kenaikan Harga BBM Bisa Jadi Momentum Peralihan ke Kendaraan Listrik

Rombongan Presiden Jokowi menggunakan mobil listrik Genesis (BPMI Setpres/Laily Rachev)
Rombongan Presiden Jokowi menggunakan mobil listrik Genesis (BPMI Setpres/Laily Rachev)

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, bisa jadi momentum masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik. Sekaligus, selain dapat meningkatkan efisiensi, juga mendukung upaya pengurangan emisi karbon.

"Meningkatnya minat masyarakat ke kendaraan rendah emisi juga dapat mengurangi konsumsi BBM dan melakukan diversifikasi energi. Sehingga dapat mengurangi ketergantungan Indonesia akan harga minyak global,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier di Surabaya, Jawa Timur.

Lebih lanjut Taufiek mengemukakan, pihaknya memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan GIIAS yang memberikan informasi dan edukasi kepada para pengunjung tentang keunggulan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).

“Pada penyelenggaraan GIIAS 29th di ICE BSD beberapa waktu lalu, terdapat tren kenaikan yang cukup signifikan dari masyarakat yang tertarik untuk memiliki kendaraan teknologi elektrifikasi (xEV), baik kendaraan berjenis hybrid sampai dengan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB),” papar Taufiek.

Besarnya animo masyarakat tersebut dapat terlihat dari terjualnya 1.594 unit kendaraan xEV dengan rincian 1.274 unit BEV/ KBLBB dan 320 unit kendaraan hybrid. Penjualan ini jauh lebih besar daripada penjualan EV selama satu tahun periode di tahun 2021.

Infografis Motor Listrik

Infografis Motor Listrik
motor listrik lebih murah dalam perawatan, tapi tidak untuk baterai (liputan6.com/abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya