Berharap Dukungan Penuh Pemerintah Demi Berkembangnya Dunia Kustom Tanah Air

Perhelatan Kustomfest tahun ini diikuti 160 motor kustom, 36 kontestan Hot Rod & Kustom Car, serta puluhan peserta sepeda kustom.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 03 Okt 2022, 14:02 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2022, 14:02 WIB
Kustomfest 2022
Motor kustom listrik di Kustomfest 2022 (Septian/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah dua tahun tak ada penyelenggaraan offline, Kustomfest 2022 akhirnya kembali digelar seperti sebelum pandemi Covid-19 menyerang. Perhelatan tahun ini diikuti 160 motor kustom, 36 kontestan Hot Rod & Kustom Car, serta puluhan peserta sepeda kustom.

Tak cuma itu, pada penyelenggaraan tahun ini juga terdapat motor kustom garapan builder kenamaan Jepang yang khusus didatangkan untuk event ini.

Berlangsung selama dua hari (1-2 Oktober 2022), Kustomfest seakan menjadi obat rindu bagi para pecinta otomotif khususnya mobil dan motor kustom. Hal itu bisa dilihat dari animo pengunjung yang memadati lokasi acara di Jogja Expo Center (JEC).

Menariknya, motor kustom yang dipajang di kontes ini merupakan karya terbaru. Ini membuktikan para builder antusias mempersiapkan karyanya khusus untuk event ini.

Lulut Wahyudi selaku Direktur Kustomfest berharap, pemerintah dapat memberi dukungan dan menaruh perhatian lebih demi perkembangan dunia kustom Tanah Air.

"Mungkin kita bisa sama-sama (dilibatkan) membuat road map sehingga dunia kustom Indonesia mampu bangun dan berkembang hingga akhirnya mampu melakukan ekspansi baik secara produk maupun SDM," terang Lulut Wahyudi, Direktur Kustomfest di Yogyakarta baru-baru ini.

Ia juga menyoroti perkembangan tren kendaraan elektrifikasi, terutama terkait konversi dari mesin konvensional ke kendaraan listrik berbasis baterai yang mulai berkembang. Hal itu didasari dengan adanya kelas khusus motor kustom listrik serta lucky draw Kustomfest 2022 berupa Chopper listrik.

"Untuk motor listrik, kami masyarakat kustom ini bukan tidak menguasai teknologi, kami menguasainya, sehingga berharap saat program pemerintah dijalankan konversi dari bahan bakar fosil ke EV bisa dikerjakan oleh temen-temen pelaku di dunia kustom," jelasnya.

 

Membutuhkan Perhatian Pemerintah

Menurutnya, banyak tenaga-tenaga ahli di dunia kustom yang sekarang ini ditawari atau bahkan bekerja di luar negeri. Jika ini terus dibiarkan dikhawatirkan dapat mengganggu pertumbuhan dunia kustom Tanah Air.

"Semoga pemerintah lebih memperhatikan lagi," katanya.

Lebih lanjut dirinya meminta agar pemerintah lebih gencar mensosialisasikan aturan terkait konversi ke kendaraan listrik. Dirinya berharap, ada peluang bagi para pelaku kustom untuk ambil bagian dari program yang dicanangkan pemerintah dalam hal konversi ini.

"Kalau nanti kita benar-benar migrasi, lalu siapa nanti yang mengkonversi sekian juta kendaraan baik itu motor maupun mobil? Kalau yang mengkonversi hanya dikuasai oleh sekelompok orang di negeri ini maka akan menjadi monopoli,"

"Tapi kalau yang mengkonversi adalah para pelaku kustom maka mereka akan mendapat keuntungan dari program tersebut," pungkasnya.

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya