Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat hanya ada 163 permohonan konversi motor listrik melalui platform digital. Jumlah tersebut, jauh dari terget yang dicanangkan sebesar 50 ribu unit pada 2023.
"Sekarang kan baru satu bengkel yang ditunjuk, itu sudah 163 yang daftar ya," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana. Demikian seperti disitat dari Bisnis Liputan6.com, Kamis (11/5/2023).
Sementara itu, untuk tahun depan atau 2024, target konversi motor listrik ditargetkan harus mencapai 150 ribu unit. Adapun besaran bantuan yang diberikan sebesar Rp 7 juta per unit motor konversi.
Advertisement
"(Masih jauh dari target) tapi 163 orang juga dari satu bengkel. Mereka sudah membuktikan bahwa program ini berjalan dari satu bengkel pun," ujarnya.
Sementara itu, untuk bengkel konversi sepeda motor listrik ini, sudah ada 22 bengkel yang bersertifikasi Kementerian perhubungan.
Namun, baru ada 8 bengkel motor konversi yang sudah dipastikan bisa ikut program konversi sepeda motor konvensional menjadi motor listrik.
Akses bengkel ke daerah
"Nanti akan ada bengkel-bengkel yang punya akses di daerah. Itu bengkelnya baru yang di Cipulir, itu saja sudah 163 (pemohon). Hari ini Insyallah akan ditunjuk, hari ini akan ada 7 jadi akan ada 8 (bengkel). Nanti bakal ada juga yang di Bali," ujarnya.
Dadan menyampaikan, delapan bengkel tersebut dianggap telah siap dan mampu mendukung program konversi motor listrik dengan target sekitar 35 ribu motor.
"Kita sudah tanya kapasitasnya berapa, sudah, terus kita jumlah karena kita target 50 ribu. Nah, yang 8 ini sudah 35 ribu kapasitasnya. Mudah-mudahan makin luas," pungkasnya.
Advertisement