Belum Mau Beli Motor Listrik, Pemerintah Sarankan Hal Ini kepada Masyarakat

Untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat, PLN bersama beberapa stakeholder lainnya memberikan kemudahan kepada masyarakat yang ingin beralih ke kendaraan listrik. Meski belum mau membeli kendaraan baru, pemerintah menyarankan kepada masyarakat untuk menggunakan motor listrik hasil konversi.

oleh Fahmi Rizki diperbarui 14 Jul 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2023, 12:00 WIB
Rencana Subsidi Rp 6,5 Juta untuk Konversi Motor Listrik
Mekanik menyelesaikan proses konversi motor listrik pada bengkel Elders Garage di basement Gedung Smesco, Jakarta, Selasa (20/12/20222). Konversi motor konvensional bermesin bensin ke listrik menjadi salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Untuk mempercepat tren elektrifikasi, pemerintah mendorong program konversi dengan memberikan subsidi Rp 6,5 juta. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Sejalan dengan langkah pemerintah yang terus memasifkan gerakan untuk beralih ke kendaraan listrik, PLN terus menghadirkan program serta terobosan untuk mengakselerasi hal tersebut.

Di samping itu, langkah peralihan dari kendaraan bermesin konvensional ke elektrifikasi seperti motor listrik juga untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 mendatang.

Untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat, PLN bersama beberapa stakeholder lainnya memberikan kemudahan kepada masyarakat yang ingin beralih ke kendaraan listrik. Meski belum mau membeli kendaraan baru, pemerintah menyarankan kepada masyarakat untuk menggunakan motor listrik hasil konversi.

Dalam gelaran The 11th EBTKE ConEx 2023, PLN, menghadirkan showcase berupa hasil motor konversi. Hal ini dianggap sebagai langkah yang mudah untuk merangsang masyarakat untuk beralih ke elektrifikasi.

Pada event tersebut, motor konversi yang ditampilkan antara lain adalah Honda C70, Vespa PX150, dan satu unit motor Chopper yang sudah dikonversi menggunakan baterai.

"Peralihan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) ke listrik merupakan salah satu upaya mendorong tercapainya NZE pada 2060. Apa lagi saat ni kita tengah berupaya melakukan transisi energi ke EBT, jadi nanti emisinya bisa nol kalau listriknya sudah pakai EBT," jelas Menteri ESDM, Arifin Tasrif, dilansir dari laman resmi PLN.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, agar tercipta ekosistem yang baik dalam peningkatan jumlah pengguna kendaraan listrik memerlukan kolaborasi dari seluruh pihak. Lewat kolaborasi ini, ekosistem kendaraan listrik di Indonesia bisa terakselerasi, solid dan berdaya saing tinggi.

“Kami menghadirkan showcase motor konversi yang merupakan salah satu wujud kolaborasi PLN sehingga transisi energi juga dapat mendorong manfaat bagi pelaku bisnis. Tak lain tujuannya adalah agar memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat dan juga menciptakan lingkungan yang lebih bersih guna mencapai tujuan NZE tahun 2060,” imbuh Darmawan.

PLN Ingin Sulap Tiang Listrik Jadi SPKLU untuk Mengecas Electric Vehicle

PT PLN (Persero) terus berupaya untuk memperluas ekosistem kendaraan listrik, terutama infrastruktur pengisian baterai. bahkan, Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, berpikir untuk untuk menyulap tiang listrik sebagai Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Pria yang akran disapa Darmo ini mengatakan, nantinya tiang-tiang listrik di pinggir jalan, akan dilakukan penambahan komponen. Jadi, dapat dioperasinalkan sebagai SPKLU.

"Kami juga mempertimbangkan agar tiang listrik di pinggir jalan pun bisa digunakan sebagai publik charging. Misalnya, nanti ditambahin kabel," kata Darmawan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (12/7/2023).

Lanjutnya, PT PLN (Persero) saat ini mengklaim sudah membangun 600 unit SPKLU di berbagai wilayah di Indonesia. Tidak hanya itu, pihaknya juga akan memperluas sebaran SPKLU di sejumlah kota melalui strategi franchise. Sehingga PLN hanya akan membangun SPKLU untuk kemudian bisa dimanfaatkan pihak mitra.

"Kita juga akan membangun strategi franchise, karena kami mengakui tidak punya tempat parkir yang strategis. Yang punya itu misalnya Starbuck, McDonald, KFC, BRI, BNI, Mandiri, Bank-Bank Swasta dan perkantoran serta Mall," papar Darmawan.

"Untuk itu kami ingin bekerja sama dengan pemilik lahan parkir tersebut juga dengan investor teknologi. Pihak ketiga juga banyak sekali yang mengaku ingin berinvestasi agar bisa membangun SPKLU," imbuhnya.

infografis motor listrik
motor listrik lebih murah dalam perawatan, tapi tidak untuk baterai (liputan6.com/abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya