Polisi Jaga TPS di Daerah Rawan Sulawesi Selatan dan Barat

Polda Sulselbar menyiagakan 13 ribu hingga 14 ribu personil untuk pengamanan pilkada di 11 kabupaten di Sulawesi Selatan.

oleh Eka Hakim diperbarui 26 Nov 2015, 17:37 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2015, 17:37 WIB
Pilkada Bengkulu
Kasi Ops Satuan Brimob Polda Bengkulu Kompol Eko Sisbiantoro menjelaskan wilayah yang menjadi fokus pengamanan yang dianggap rawan Pilkada Serentak 9 Desember 2015. (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo Putro)

Liputan6.com, Makassar - Polda Sulawesi Selatan dan Barat akan melakukan langkah antisipasi untuk mencegah konflik di daerah rawan pada saat pelaksanaan pilkada. Diantaranya mempersiapkan peningkatan personil pengamanan di daerah-daerah yang masuk kategori zona merah.

"Untuk daerah rawan kita tingkatkan pengamanan lebih salah satunya 1 personil kepolisian ditempatkan di tiap TPS sementara daerah yang tidak rawan cukup 1 personil menjaga 2 TPS," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar, Kombes Pol. Frans Barung Mangera di Makassar, Kamis (26/11/2015).

Polda Sulselbar sendiri, lanjut Frans menyiagakan 13 ribu hingga 14 ribu personil untuk pengamanan pilkada di 11 kabupaten di Sulawesi Selatan.

"Ini kita sebar ke 11 kabupaten di Sulsel yang melaksanakan pilkada. Cuma di daerah rawan kita tingkatkan jumlah pengamanan," ujar dia.

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sulsel tercatat total Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 7.876.

Antisipasi ini dilakukan Polda Sulselbar setelah Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengungkapkan ada 4 Kabupaten di Sulsel yang melaksanakan Pilkada serentak 2015 masuk kategori zona merah. Diantaranya Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Gowa.

Hal itu merupakan laporan hasil pulbaket yang telah dihimpun satuan intelejen kepolisian sendiri.‎

"Ada 4 kalau di Sulsel kategori zona merah diantaranya Kabupaten Gowa dan Soppeng," kata Badrodin Selasa 24 November 2015 saat membuka kegiatan rapat koordinasi pengamanan pilkada serentak Sulawesi Selatan. (Nil/Hmb)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya