2 Daerah di Jawa Timur Ini Paling Rawan Saat Pilkada

Di 2 daerah itu polisi dan TNI memberikan penambahan personel.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 26 Nov 2015, 15:19 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2015, 15:19 WIB
20150909-Simulasi Penanganan Pilkada-Tangsel
Seorang pria terlihat menyerang petugas saat simulasi pengamanan pilkada Tangerang Selatan yang digelar Polres Jakarta Selatan, Rabu (9/9/2015). (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Surabaya - Menjelang dilaksanakannya pemilihan kepala daerah yang serentak digelar pada 9 Desember 2015, TNI dan Polri terus melakukan pengawasan dan pengamanan.

Dari 19 daerah di Jawa Timur yang akan menjadi peserta pesta demokrasi 5 tahunan tersebut, ada 2 daerah yang menjadi perhatian TNI dan Polri. Kedua daerah itu adalah Mojokerto dan Situbondo.

Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan TNI dalam pengamanan Pilkada serentak. Khusus Mojokerto dan Situbondo, pihaknya akan memberikan penambahan personel.

"Untuk 2 Kabupaten Mojokerto dan Situbondo merupakan wilayah yang rawan dalam pilkada serentak, sehingga kami memberi penebalan personel," kata Anton setelah mengikuti Apel gabungan TNI-Polri wilayah Kogartap III Surabaya, Kamis (26/11/20115).

Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya Letjen TNI Sumardi yang bertindak sebagai komandan Apel gabungan menuturkan bahwa TNI-Polri merupakan saudara kandung, yang harus mengedepankan kebersamaan.

"Kebersamaan antara TNI-Polri merupakan saudara sekandung. Yang harus dikedepankan adalah kebersamaan dan harus saling menjaga demi terciptanya suasana aman," tutur Sumardi.

Ia menegaskan bahwa TNI-Polri tidak mempunyai hak untuk memilih dan harus netral. Namun sebagai institusi sesuai undang-undang, mereka bertanggung jawab untuk mengamankan situasi demi kelancaran pesta demokrasi.

"Jatim merupakan tolok ukur nasional. Jadi TNI-Polri harus netral, tidak boleh terlibat dalam politik praktis," ujar Sumardi. (Nil/Mut)*

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya