Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bali mengklaim, memenangi 5 dari 6 kabupaten/kota yang mengikuti pilkada serentak pada 9 Desember 2015.
Menggunakan dasar dokumen C, C1, dan lampiran C1 KWK, Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) PDIP Bali menyatakan, jago PDIP di Kabupaten Jembrana memperoleh 66 persen suara, di Kabupaten Tabanan memperoleh 64 persen suara, Kabupaten Bangli 60 persen suara, Kota Denpasar 82 persen suara, dan Kabupaten Badung 60 persen suara. Sedangkan di Kabupaten Karangasem, jago PDIP kalah dengan hanya mengumpulkan sebanyak 31 persen suara.
Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster mengatakan, kemenangan partainya tersebut sudah melalui proses demokrasi. Nantinya, PDIP juga mengawal kader yang dipercaya masyarakat Bali untuk selalu menjalankan ajaran Trisakti Bung Karno.
"Proses demokratisasi rakyat sudah kita jalankan. Kami bisa menang meskipun sedikit meleset dari target. Kami akan mengawal kepercayaan rakyat agar pro rakyat dan sesuai dengan ajaran Tri Sakti Bung Karno," ujar Koster di Kantor PDIP Bali, Jumat (11/12/2015).
Baca Juga
Koster mengatakan PDIP bangga dengan perolehan suara di Kabupaten Badung. Sebab bisa mendapat 60 persen.
"Astungkara (puji syukur) menang. Itu yang membanggakan. Badung PAD-nya nomor 2 di Indonesia. Itu secara khusus ibu Megawati instruksikan untuk menang di Badung," ungkap dia.
Namun, hasil tersebut menurut Koster belum dilaporkan kepada pimpinan di pusat. Sebab, ada 1 daerah yang mengganjal PDIP Bali yakni kekalahan pilkada di Kabupaten Karangasem pasangan calon I Wayan Sudirta yang berpasangan dengan Ni Made Sumiati hanya mendapat 31 persen.
"Setelah perhitungan di tingkat kecamatan baru akan kami laporkan ke DPP khusus kepada Ibu Megawati, ini yang mampu kami capai," papar Koster.
Sementara itu, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan tim pemenangan di Karangasem untuk melakukan evaluasi. "Kami akan lakukan evaluasi atas kekalahan di Karangasem," pungkas Koster.