Ahok Tolak Saran Sunny soal Independen di Pilkada DKI, Mengapa?

Ahok mengakui Sunny menyarankan agar dirinya maju di pilkada melalui jalur independen. Namun usulan itu ditolak. Mengapa?

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 01 Agu 2016, 14:39 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2016, 14:39 WIB
Putu Merta Surya Putra/Liputan6.com
Ahok dan Sunny di Tipikor (Putu Merta Surya Putra/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku saat ini sudah tak lagi intensif meminta saran dan diskusi tentang politik kepada staf ahlinya, Sunny Tanuwidjaja. Bahkan, keputusan maju Pilgub DKI 2017 lewat jalur parpol pun bukan atas saran dari Sunny.

"Bukan saran beliau (Sunny). Sekarang (kita) enggak begitu banyak ngobrol. Saran dia (Sunny) lebih banyak gabung dengan tiga parpol," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (1/8/2016).

Menurut Ahok, Sunny justru ingin agar Ahok menempuh jalur independen. Tujuannya agar mantan Bupati Belitung Timur itu dapat menjadi eksperimen politik dan membuktikan kekuatan politik tanpa lewat parpol. Namun begitu, Ahok tak mau dijadikan eksperimen Sunny.

"Kalau beliau maunya justru independen, supaya tes. Kan dia punya obsesi, namanya juga calon doktor kan pengin eksperimen," ucap Ahok.

Namun saran untuk maju pilkada melalui jalur independen itu tak diterimanya. Bagi Ahok, pilihan menggunakan partai politik merupakan sikap mengutamakan kepentingan bangsa, bukan semata-mata pembuktian kekuatan tanpa parpol.

"Kalau menurut saya dia lebih cenderung agar saya independen, supaya saya bisa membuktikan bagaimana. Makanya dia enggak bisa, kalau saya putuskan sesuatu lebih untuk kepentingan negara," ujar Ahok.

Sunny diketahui merupakan staf ahli bidang politik Ahok. Ia juga telah menjadi saksi kasus dugaan suap pembahasan Raperda reklamasi yang menjerat bos Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja dan anggota DPRD DKI Jakarta M. Sanusi. Keduanya kini telah ditetapkan tersangka oleh KPK.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya