PDIP Sebut Koalisi Kekeluargaan Bukan untuk Kalahkan Ahok

Sebab, sudah ada kesepakatan dari tujuh parpol tentang kriteria cagub dan cawagub Pilkada DKI.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 09 Agu 2016, 02:06 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2016, 02:06 WIB
20160808-Tandingi Ahok, 7 Parpol Bentuk Koalisi Kekeluargaan-Jakarta
Plh Ketua DPD PDIP DKI Bambang DH memberi keterangan usai menggelar pertemuan bersama tujuh partai politik di Jakarta, Senin (8/8). Tujuh parpol sepakat membentuk 'Koalisi Kekeluargaan' untuk bertarung di Pilgub DKI 2017. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Gembong Warsono membantah Koalisi Kekeluargaan yang terdiri dari tujuh partai politik (parpol) sengaja dibentuk untuk mengalahkan calon incumbent atau petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Enggak ada yang namanya koalisi menantang Ahok, ini koalisi kebersamaan untuk mencari sosok Jakarta yang lebih baik," ucap politikus PDIP itu di Restoran Bunga Rampai Jakarta, Senin 8 Agustus 2016.

Ia menegaskan, semua kemungkinan itu masih terbuka lebar, jadi apa pun masih bisa terjadi. Karena yang terpenting, menurut Gembong, sudah ada kesepakatan dari tujuh parpol tentang kriteria cagub dan cawagub Pilkada DKI 2017.

"Semua kemungkinan masih terbuka. Yang pasti tujuh partai tadi kesepahaman. Bagaimana kita berupaya menyelesaikan persoalan-persoalan itu, sehingga yang muncul yang kita harapkan tadi, satu calon untuk Jakarta yang lebih baik," ujar dia

Gembong menyebut siapa pun yang akan diusung dan nantinya menang dalam Pilkada DKI, maka orang tersebut haruslah mampu mengubah Jakarta menjadi lebih baik lagi.

"Kami harap ke depan kami bukan bisa menang atau kalah. Setelah kita memenangkan pertarungan, bagaimana kita menata Jakarta dengan kebersamaan, itu tujuan dari koalisi," ucap Gembong.

Sebelumnya, Koalisi Kekeluargaan sepakat mengusung kandidat untuk maju Pilkada DKI dengan kriteria-kriteria yang telah disepakati.

"Kami sepakat memberi kriteria, pemimpin yang arif, bijaksana, santun, etika, bersih, dan cerdas. Itulah kriteria yang berhasil kami sepakati dari tujuh parpol. Mudah-mudahan bisa membantu masyarakat. Ini loh pemimpin yang bisa mengayomi," Plt Ketua DPP PDIP Bambang DH menjelaskan.

Pertemuan ini dihadiri oleh Ketua DPW PAN Eko Patrio, Plt Ketua DPP PDIP Bambang DH, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Gembong Warsono, Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik, Ketua DPD Partai Demokrat DKI Nacrowi Ramli, Ketua DPW PKB DKI Hasbiallah Ilyas, Ketua DPW PKS Jakarta Syakir Purnomo, dan Ketua DPW PPP DKI Abdul Aziz.

Enggan Dapat Cawagub

Adapun Partai Gerindra sudah resmi mengusung Sandiaga Uno untuk maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang. Namun hari ini, Gerindra juga bergabung dengan Koalisi Kekeluargaan yang isinya adalah PDIP, PKS, PAN, PKB, Demokrat, dan PPP.

Lalu, bagaimana dengan calon yang telah diusungnya?

Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Gembong Warsono menjelaskan tidak ada sejarahnya kalau partai pemenang Pemilu maju menjadi wakil.

"Enggak lah (calon dari PDIP jadi wakil). Apakah ada partai pemenangan jadi wakil? Kami pasti jadi cagub," ujar Gembong di Restoran Bunga Rampai Jakarta, Senin 8 Agustus 2016.

"Tapi seperti bagaimana Partai Gerindra bahwa mereka sadar posisinya. Memang Sandi dicalonkan sebagai calon gubernur, tapi mereka sadar dengan posisinya. Dengan bahasa tersebut bisa kami terjemahkan," dia menambahkan.

Gembong mengatakan pula, karena Gerindra telah mengusung calonnya, langkah selanjutnya adalah tinggal bagaimana mengombinasikannya dengan calon lain.

"Beberapa partai kan sudah sepakat mendukung Sandi. PKB sudah menyatakan sikap, PKS seperti itu, PAN sama. Nantinya kalau sudah beberapa sepakat mengusung Sandi, sementara Sandi juga sudah mendaftar di PDIP, tinggal nanti kita meng-combine," Gembong memaparkan.

Dia menegaskan PDIP belum memunculkan satu pun nama yang akan diusungnya untuk maju Pilkada DKI, sehingga belum tahu juga kapan deklarasi cagub dan cawagubnya. "Belum bicara masalah kapan deklarasi, tentu cari momentum terbaik. Nantilah, saatnya nanti."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya