Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Ahok menyambangi Kantor DPP PDIP pada Hari Kemerdekaan ke-71 Indonesia, Rabu 17 Agustus 2016. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan kedatangan Ahok telah membuka ruang komunikasi yang lebih baik antara kedua belah pihak.
Dalam pertemuan tersebut, kata Hasto, dibahas juga perihal kriteria pemimpin daerah yang ideal di mata PDIP. Lalu PDI-P menyampaikan penilaiannya terhadap kinerja Ahok dan wakilnya Djarot Saiful Hidayat selama menjabat sebagai pemimpin ibu kota Jakarta.
Baca Juga
"Kehadiran Ahok dan Djarot ke kantor DPP, membuka ruang komunikasi yang lebih baik. Supaya Ahok tahu suasana kebatinan dan kepartaian dalam mencoba terus-menerus menyiapkan proses calon pemimpin. Proses penyiapan calon pemimpin adalah tugas yang tidak berkesudahan yang dilakukan partai," ujar Hasto di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (19/8/2016).
Advertisement
"Untuk Ahok dan Djarot, sebagai kepala daerah incumbent, di dalam mekanisme kami untuk dapat dicalonkan, melalui tahapan penilaian kinerja pemerintahan. Sebagai alat evaluasi, kami punya dasar penilaian partai sebagai platform penyelenggaraan pemerintahan daerah yang diusung PDIP," sambung Hasto.
Hasil dari evaluasi tersebut, beber Hasto, ada beberapa kritik PDIP terhadap Ahok. Kritik tersebut muncul setelah pihaknya mengevaluasi secara komperhensif dari berbagai aspek pemimpin ideal DKI Jakarta.
Disebutkan Hasto beberapa aspeknya adalah legalisasi, anggaran, komitmen gotong-royong sebagai alat penyelesaian masalah dan bagaimana perhatian pemimpin kepada rakyat miskin.
"Ada kritik juga kepada Ahok, bahwa pemimpin harus merangkul, mengayomi, memberikan teladan dan harus bisa menyatukan seluruh komponen masyarakat," kata Hasto.