Kunjungi PDS HB Jassin, Rizal Ramli Sebut Ahok Tak Peduli Budaya

Rizal Ramli meminta pemimpin harus punya visi ke depan soal budaya. Jangan hanya mementingkan pembangunan lain-lain saja.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 26 Agu 2016, 16:22 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2016, 16:22 WIB
Rizal Ramli
Rizal Ramli Kunjungi PDS HB Jassin. (Nanda Perdana Putra/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Kemaritiman Rizal Ramli mengunjungi Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. Selain memenuhi undangan dari tokoh sejarawan JJ Rizal, dia sekaligus melihat kondisi dari tempat pendokumentasian arsip kesusastraan nasional Indonesia itu.

Memasuki lokasi, Rizal diajak berkeliling dan diperkenalkan sejumlah koleksi sastra yang ada di sana. Dia pun tidak segan beberapa kali membacakan sajak yang ada dengan suara lantang karya Rendra dan Chairil Anwar.

Rizal mengaku sangat prihatin dengan kondisi gedung penyimpanan kumpulan sastra karya para penulis dan seniman Tanah Air itu. Ruangan yang pengap akibat kerusakan Air Conditioner (AC) pun membuat ribuan buku karya sastra cepat lapuk.

"Saya sedih sekali datang ke sini. Ini dokumentasinya dari tahun 1800-an zaman Belanda," tutur Rizal di PDS HB Jassin di Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/8/2016).

Dia menganggap pemerintahan Gubernur DKI setelah kepemimpinan Ali Sadikin sudah gagal menjaga tempat tersebut. Terlebih, setelah dipaparkan JJ Rizal, dia pun baru mengetahui bahwa Pemprov DKI saat ini sama sekali tidak memberikan dana sepeser pun untuk perawatan koleksi tersebut.

"Itu menarik sekali pada saat Jakarta belum punya uang, tapi Pak Ali memahami bahwa ke depan Jakarta itu merupakan pusat kebudayaan. Kalau enggak ada budaya maka kota itu enggak ada roh nya. Sayang sekali setelah itu tidak ada perhatian lanjut," ucap dia.

Rizal pun sempat menyindir sikap dari pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang tampak lebih mementingkan pembangunan sana sini. Akhirnya, kebudayaan pun terlupakan dan malah diabaikan.

"Nah, yang punya visi ke depan dari dulu cuma Bang Ali. Selain membangun jalan, bangunan, tapi juga membangun pusat-pusat kebudayaan. Padahal, saat itu enggak punya uang," terang Rizal.

"Pemimpin harus punya visi ke depan soal budaya. Jangan hanya mementingkan pembangunan lain-lain saja," ucap dia.

Sejarawan JJ Rizal menambahkan, saat ini PDS HB Jassin tidak seperti dulu lagi. Di zaman pemerintahan gubernur terdahulu, meski belum maksimal, tapi masih ada kontribusi untuk tempat tersebut.

"Tahun ini tidak dikasih dana sama sekali. Zaman Fauzi Bowo kita aksi besar-besaran karena cuma dikasih Rp 50 juta. Kita sampai aksi ngumpulin koin. Sampai Pak Foke datang dan berjanji akan memberikan perhatian lebih. Dan memang. Pas Pak Jokowi juga dikasih sampai Rp 1 miliar," ucap JJ Rizal.

Dia pun menyayangkan sikap Gubernur DKI saat ini yang berbelit-belit dalam menyalurkan sikap kepeduliannya terhadap kebudayaan. "Setelah zaman Pak Ali tidak ada lagi yang punya kesadaran lebih," pungkas JJ Rizal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya