Sandiaga Uno: Pasar Kramat Jati Perlu Direvitalisasi

Sandiaga berpendapat Pasar Kramat Jati harus dibenahi karena terkait erat dengan penyaluran sembako kepada warga.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Des 2016, 17:39 WIB
Diterbitkan 04 Des 2016, 17:39 WIB

Liputan6.com, Jakarta Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Sandiaga Uno saat berkampanye dan blusukan di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Dia menilai pasar tersebut perlu direvitalisasi demi kenyamanan.

"Pasar Kramat Jati ini perlu dilakukan revitalisasi untuk perbaikan serta kenyamanan pasar termasuk sirkulasi udaranya," kata Sandiaga, Minggu (4/12/2016).

Hawa di dalam bangunan Pasar Kramat Jati panas dan aromanya kurang enak, kemungkinan karena kurangnya sirkulasi udara.

Saat melakukan blusukan di pasar Kramat Jati pasangan dari calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tersebut banyak menerima pengaduan para pedagang dan warga yang sedang berbelanja.

Sandiaga berpendapat pasar tradisional harus dibenahi karena terkait erat dengan penyaluran sembako kepada warga.

"Pasar tradisional harus dibenahi karena 70 persen penyaluran sembako kepada warga dari pasar tradisional," katanya.

Ia juga berpendapat bahwa sebaiknya pasar modern tidak terlalu dekat dengan pasar tradional karena meski pangsa pasarnya berbeda, namun bisa menyebabkan distorsi harga.

Menurutnya saat ini peraturan pembangunan terlalu longgar sehingga terdapat pasar modern yang agak dekat dengan pasar tradisional, akibatnya ada persaingan yang tidak sehat. "Harus ada kolaborasi antara pasar tradisional dengan pasar modern, bukan malah dihadap-hadapkan," ujar Sandiaga

Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) adalah pasangan calon gubernur dan wagub yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan nomor urut tiga.

Selain itu, nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi) diusung Partai Demokrat, PPP dan PAN. Kemudian, nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Hanura dan Partai Golkar.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya