Djarot: Tak Usah Aksi 11 Februari, Salurkan Saja di TPS

Menurut Djarot, jika ada masyarakat DKI yang tidak suka dengan pasangan calon gubernur tertentu, tinggal menyalurkan aspirasinya di TPS.

oleh Muslim AR diperbarui 09 Feb 2017, 16:30 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2017, 16:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat mengimbau warga Jakarta, agar tak turut serta dalam aksi pada Sabtu 11 Februari 2017 atau aksi 112.

Djarot menduga aksi tersebut sangat bermuatan politis. Terlebih, aksi 11 Februari digelar menjelang hari pemungutan suara Pilkada DKI 2017.

"Demo seperti ini kan sangat politis, dan tidak baik kalau menurut saya. Nanti tunjukkan saja tanggal 15," ujar Djarot saat berkampanye di Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (9/2/2017).

Aksi 11 Februari itu, kata Djarot, lebih baik dibatalkan. Karena jika ada masyarakat Jakarta tak suka pada pasangan calon tertentu, sebaiknya aspirasi mereka disampaikan melalui Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan memilih calon yang mereka suka.

"Jangan ganggu, kalau ndak suka. Ya coblos saja mana yang suka, ndak boleh dipaksa-paksa," kata dia.

Jika masyarakat tetap ingin mengadakan aksi 11 Februari, Djarot menyarankan agar masyarakat melakukan di lingkungannya saja. Tak perlu di tempat-tempat umum yang bisa merugikan masyarakat lainnya.

"Kalau mau aksi damai, ya mau doa, baiknya di tempat kita masing-masing, di masjid dekat kita, di musala dekat kita ya, maksud saya begitu loh, ya," dia mencontohkan.

Kendati, Djarot tak ambil pusing. Ia hanya mengimbau kepada masyarakat yang hendak mengikuti aksi 11 Februari, agar semua taat hukum.

"Tapi terserah saja, itu kan urusannya aparat kepolisian," ucap dia.

Sementara, undangan dan imbauan melakukan aksi 11 Februari nanti gencar beredar di media sosial, meski polisi sudah mengimbau, agar masyarakat tak melakukan demo. Sebab, hari itu masuk masa tenang Pilkada.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya