Liputan6.com, Jakarta - Jelang putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, nama calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masih terus mendominasi pembicaraan dan pemberitaan media, yakni 64 persen. Lawannya, Anies Baswedan hanya meraih 36 persen.
Angka itu berdasarkan hasil riset terbaru Isentia, perusahaan media monitoring asal Australia melalui kantor perwakilannya di Jakarta, yang menggelar riset pada 10-20 Maret 2017.
Baca Juga
Isentia melakukan riset monitoring di semua bentuk media, baik media tradisional maupun media sosial. Total pembicaraan dan pemberitaan yang menyangkut cagub-cawagub DKI Jakarta putaran kedua pada periode ini adalah 467.354.
Advertisement
"Dari hasil yang ditemukan, lagi-lagi volume ekspos terhadap Ahok sangat tinggi diperbincangkan media. Terdapat total 259.382 perbincangan di sosial media dan 7.165 artikel media tradisional, di mana Ahok selalu mendapat porsi pemberitaan lebih dari 35 persen dibanding nama cagub-cawagub lainnya," demikian penjelasan Isentia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/3/2017).
Menurut Isentia, tingginya angka yang diperoleh Ahok menunjukkan perhatian sosial media dan media tradisional saat ini dipengaruhi pemberitaan Ahok. Sementara itu, porsi pemberitaan terhadap Anies tidak bisa mencapai lebih dari 25 persen.
Anies total mendapat 142.688 pembicaraan di sosial media, dan 4.062 artikel di media tradisional.
Hasil yang cukup menarik terdapat di jumlah coverage cawagub DKI. Sandiaga Uno justru unggul 55 persen dalam jumlah pemberitaan media dan pembicaraan di sosial media dibanding cawagub Djarot Syaiful Hidayat.
Cawagub pasangan Anies tersebut unggul 10 persen dari pesaingnya Djarot Syaiful Hidayat, yang memperoleh porsi 45 persen pemberitaan dan perbicaraan.
Sandiaga Uno secara total memperoleh 26.109 pembicaraan di sosial media dan 3.732 artikel media tradisional. Sebaliknya, jumlah pembicaraan Djarot di sosial media adalah 20.974 serta terdapat 3.245 artikel menyangkut namanya.
Menariknya lagi, Sandiaga juga lebih banyak diperhatikan media tradisional seperti koran dan majalah dibandingkan Anies. Sebanyak 26 persen majalah dan 21 persen koran memberitakan Sandiaga. Sementara Anies memperoleh sedikit lebih kecil dengan komposisi 21 persen majalah dan 20 persen koran.
Namun Anies cenderung lebih banyak disebut oleh media televisi dan online dibandingkan pasangannya. Anies diberitakan di TV sebanyak 24 persen dan media online 22 persen. Sandiaga hanya mendapatkan porsi 11 persen di TV serta 20 persen di media online.
Seperti laporan Isentia sebelumnya, percakapan tentang cagub-cawagub Pilkada DKI Jakarta 2017 dominan berasal dari sosial media Twitter, dengan kontribusi 85,66 persen dari total pembicaraan tentang cagub-cawagub DKI Jakarta.
Pada periode ini, tingginya pembicaraan tentang Ahok terjadi pada 14 dan 19 Maret, terkait komentar Sekretaris Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Pedri Kasman dalam sidang kasus dugaan penistaan agama, dan pertandingan basket Ahok-Djarot bersama selebritis Augie Fantinus serta Yosi Project Pop.
Netizen juga membicarakan Djarot yang disoraki pengunjung acara peringatan Supersemar dan haul Soeharto di masjid At Tin serta program bedah rumah.
Di sisi lain, Anies Baswedan menjadi topik pembicaraan hangat di sosial media pada 11 Maret, menyangkut dugaan kampanye di rumah ibadah. Lalu, Sandiaga mendapatkan respons dari sejumlah netizen tentang progam Ok Otrip, yang akan mengintegrasikan bajaj dengan transportasi massal.
Sandiaga juga mendapatkan reaksi netizen saat tegas mendukung KPK tuntaskan dugaan korupsi Frankfurt Book Fair 2015, yang ditudingkan kepada cagub pasangannya.
Pasangan Ahok - Djarot dan pasangan Anies - Sandiaga akan bertarung memperebutkan suara warga DKI Jakarta pada pilkada putaran dua 19 April mendatang.