Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa masih malu-malu menanggapi banyaknya respon positif dari berbagai pihak yang mendorongnya maju dalam Pilgub Jawa Timur 2018.
"Cek...Cek.. Cek.. Detail... Detail.. Detail.. Yes.. Yes.. Yes... Saat ini kami masih checksound, nanti lihatlah supaya tidak grusa-grusu kita akan melakukan check, detail dan yes," ujar Khofifah usai Gebyar Prestasi Al-Quran Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama Khadijah, Sabtu, 1 April 2017.
Baca Juga
Khofifah menyampaikan ucapan terima kasih kepada partai yang sudah mempersiapkan bergabung dalam Pilkada Jatim tahun depan. Namun, Khofifah belum bisa memberikan kepastian mengenai keikutsertaannya dalam ajang pemilihan gubernur Jawa Timur tersebut.
Advertisement
"Saya sampaikan terima kasih kepada partai-partai yang sudah memberikan apresiasi terhadap proses politik yang akan berjalan di Jawa Timur nanti. Tapi saya masih akan checksound, survei multipel pada beberapa lini dan level. Samakan dulu frekuensinya agar tidak saur manuk (saling menyahut). Setelah itu detail dan harus disurvei," papar alumnus Universitas Airlangga Surabaya.
Saat ditanya untuk persiapan enam bulan ke depan dirinya apakah akan melakukan 'checksound' sendiri? Pimpinan Muslimat Nahdlatul Ulama ini malah mengalihkan pembicaraan melalui candaan kepada wartawan. "Sampean (kamu) puasa ta? Dari tadi kok enggak makan. Ayo makan ayo," canda dia.
Sebagai informasi, sekitar tiga partai politik sudah menyatakan siap mengusung Mensos Khofifah di pilgub nantinya, yaitu Partai Nasional Demokrat, Partai Golkar, dan PPP.
Selain Khofifah, ada beberapa nama beken yang juga dikabarkan bakal maju sebagai calon gubernur Jatim, antara lain Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar, serta Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.
Sementara, sejumlah nama juga disebut-sebut masuk dalam bursa calon wakil gubernur Jawa Timur antara lain, Mantan Bupati Probolinggo Hasan Aminudin, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Bupati Trenggalek Emil Elistyanto Dardak.