Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur petahana DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berjanji mempertahankan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Santri jika terpilih lagi. KJP Santri ini merupakan KJP yang diberikan kepada anak-anak yang orangtuanya tinggal dan mempunyai KTP Jakarta, sedangkan sang anak mondok atau nyantri di pesantren di luar Ibu Kota.
"Sudah lama KJP Santri. Warga Jakarta yang mondok di luar Jakarta, bisa didaftarkan mendapatkan KJP santri, di mana pun mondoknya," ujar Djarot di Kalideres, Jakarta Barat, Senin 3 April 2017.
Ia mengatakan sedang mendata pondok pesantren (ponpes) mana saja yang menerima santri dari Jakarta. Djarot menegaskan santri yang merupakan warga Jakarta dan tidak mampu, dipastikan dapat KJP Santri.
Advertisement
"Pesantren di Gontor, Tebuireng, Banten, Kudus betul-betul nanti akan didata, jadi Pemprov ada kaitan dengan ponpes yang bersangkutan," ucap Djarot.
Pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada DKI ini menjelaskan alasannya mengeluarkan KJP Santri. Hal ini agar warga Jakarta bisa menimba ilmu Islam di mana saja.
"Mohon maaf ini perlu kami sampaikan, kami ingin warga Jakarta mendapatkan Islam yang rahmatan lil alamin, yang membumikan Islam nusantara. Kita tidak mau justru mondoknya di tempat-tempat yang mengajarkan Islam garis keras, kemudian mengajarkan Islam Wahabi, atau fundamentalis," papar dia.
"Islam di Indonesia yang menyatu dengan budaya-budaya masyarakat, yang berbudaya Indonesia, berbhineka tunggal ika," imbuh Djarot.
Terlebih, dia merupakan muslim yang lahir di Indonesia. Jalan NU pun dipilihnya.Â
"Saya menyampaikan saya dilahirkan sebagai orang Indonesia yang beragama Islam, bukan orang Islam yang kebetulan ada di Indonesia. Sehingga saya sampaikan bahwa garis perjuangan saya di jalan dalam tanda kutip PBNU," tutur Djarot.
"Di jalan Pancasila karena ini adalah negara Pancasila, di jalan untuk merawat Bhinneka Tunggal Ika. Kemudian untuk menciptakan, merawat, mempersatukan, Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-undang Dasar 1945. Ini jalannya yang saya tempuh, kita tempuh smua. Tapi saya yakin ini jalan kebenaran yang membawa manfaat, faedah bagi Indonesia tercinta ini supaya tetap satu," tegas Djarot.