Soal Modal Usaha, Djarot dan Sandiaga "Perang" Solusi

Hermawati Setyorini dari komunitas UMKM menanyakan seputar susahnya mendapat modal untuk usaha, karena bank meminta agunan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 12 Apr 2017, 20:53 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2017, 20:53 WIB
Gaya Paslon Cagub dan Cawagub Dalam Debat Pilkada DKI
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta no 3, Sandiaga Uno memberi pemaparan terkait programnya saat debat terakhir Pilgub DKI Jakarta 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta kembali menggelar debat Pilkada DKI 2017 putaran kedua. Dalam sesi tanya jawab, pasangan cagub dan cawagub nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) serta pasangan nomor urut 3 Anies Baswedan - Sandiaga Uno (Anies-Sandi) menjawab pertanyaan dari komunitas warga.

Pada kesempatan itu, Hermawati Setyorini dari komunitas UMKM menanyakan seputar susahnya mendapat modal untuk usaha. Dia mengaku tak bisa mendapatkan modal karena harus punya agunan.

"Karena itu, apa terobosan dari pasangan cagub untuk masalah tersebut," tanya Hermawati di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2017) malam.

Ahok yang mendapat kesempatan menjawab mengatakan, semua pelaku usaha sudah diminta untuk membuka rekening di bank sebelum meminta modal.

"Semua pelaku usaha saya ancam untuk membuka rekening bank, karena kami tak bisa melihat arus kas usahanya untuk dipelajari jika tak punya rekening. Jika punya rekening, tak akan sulit untuk mendapatkan modal," tegas Ahok.

Sementara cawagub paslon nomor urut 3 Sandiaga Uno mengungkapkan, sebagai pengusaha dia memahami permasalahan yang dihadapi UMKM, namun dengan adanya program OK OCE semua bisa diatasi.

"Tentang permodalan, saya kebetulan di bidang usaha, saya mengerti pengusaha itu dipersulit mendapat modal. Karena itu kami punya program memberikan kredit khusus perempuan tanpa jaminan," ujar Sandiaga.

Namun, pemaparan Sandiaga dibantah cawagub paslon nomor 2 Djarot Saiful Hidayat. Menurut Djarot, untuk membuat OK OCE Mart yang digagas Anies-Sandi akan sulit.

"Untuk membikin OK OCE Mart butuh dana Rp 200 juta, bagaimana UMKM bisa mendapatkan dana segitu? Karena itu kami ingin memberikan sistem bagi hasil untuk UMKM. Kami dorong UMKM untuk bisa menjadi distributor, seperti PKK Mart di RPTRA," jelas Djarot.

Namun, Sandiaga mengaku program yang dipunyai Anies-Sandi berhasil dilaksanakan di lapangan, terbukti dengan banyaknya peserta yang sukses.

"Kita sudah mendekati 12 ribu peserta OK OCE, kalau Rp 200 juta itu bisa dibagi, maka akan berhasil untuk UMKM," pungkas Sandi.

Debat Pilkada DKI 2017 putaran kedua hanya dilakukan satu kali. Pilkada DKI putaran kedua menyisakan dua pasangan calon, yakni Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok - Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno. 

Dalam debat Pilkada DKI 2017 putaran pertama, pasangan Ahok-Djarot menjadi pemenang dengan peraihan suara 42,96 persen, sementara Anies-Sandi 39,97 persen. Mereka unggul dari pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, yang mendapat 17,06 persen.

Debat Pilkada DKI 2017 putaran kedua ini akan berlangsung selama 120 menit di luar waktu pariwara. KPU DKI Jakarta menyebutkan tema debat kali ini adalah "Dari Masyarakat untuk Jakarta". Berbeda dari sebelumnya, pertanyaan yang diberikan tidak hanya dari panelis, tetapi langsung dari warga DKI melalui beberapa komunitas.

KPU DKI Jakarta juga menjaga kerahasiaan masyarakat dari pelbagai bidang yang akan hadir sebagai penanya langsung dalam forum debat. Yang jelas, tim independen KPU DKI menyeleksi masyarakat yang diundang dan bisa bertanya langsung ke pasangan calon. Mereka diberi kesempatan bertanya tentang permasalahan yang ditemui di Ibu Kota setiap harinya.

 [vidio:]()

 

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya