Formasi Pengamanan Polisi pada Putaran Kedua Pilkada DKI 2017

Kapolri mengharapkan pengamanan ini bisa memberikan ketenangan kepada pemilih di putaran kedua Pilkada DKI 2017.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 17 Apr 2017, 11:47 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2017, 11:47 WIB
Kapolri Tito Karnavian
Kapolri mengharapkan pengamanan ini bisa memberikan ketenangan kepada pemilih di Pilkada DKI 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 65 ribu aparat gabungan dari Polri, TNI, Pemda, dan Perlindungan Masyarakat (Linmas) siap mengamankan jalannya Pilkada DKI 2017 putaran kedua, yang akan berlangsung pada Rabu 19 April 2017.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebutkan formasi pengamanan di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). "Untuk itu langkah yang kita lakukan memperkuat pengamanan di TPS, 1 Polri, 1 TNI, dan linmas. Minimal satu polisi satu TPS. Jumlah TPS ada 13.034," ujar Tito di Kantor Kemenkopolhukam, Senin (17/4/2017).

Tidak hanya itu, Kapolri menyebutkan, terdapat sejumlah personel yang bersiaga di Polda, Polres, dan Polsek, serta pasukan cadangan jika terjadi sesuatu hal yang mengganggu keamanan di ibu kota.

"Kemudian kita memperkuat kekuatan standby di Polda, Mabes, Polsek, Polres, dan juga koordinasi dengan panglima dan Polhukam untuk mengerahkan pasukan pengamanan cadangan jika diperlukan," ujar Tito.

Pengamanan ketat ini, lanjut Kapolri, diharapkan memberikan ketenangan bagi warga DKI yang akan memilih dalam Pilkada DKI 2017 putaran kedua. "Ini sudah cukup besar tapi saya kembalikan ke masyarakat tidak perlu takut," lanjut dia.

Lebih lanjut, Kapolri mengimbau kepada masing-masing pendukung untuk tidak melakukan pengumpulan massa di TPS-TPS, meski bertujuan baik untuk mengamankan Pilkada DKI 2017 agar tidak terjadi kecurangan.

"Tolong jangan terjadi pengumpulan massa, apapun alasannya ke TPS. Apalagi jumlahnya besar, kalau jumlahnya besar pasti kita angkat," ujar Tito.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya