Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menolak disebut juru kampanye atau jurkam Sudirman Said yang maju sebagai calon gubernur Jawa Tengah (Jateng).
Menurutnya, namanya tidak pernah didaftarkan sebagai juru kampanye di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Jadi tidak dapat dikatakan sebagai juru kampanye seorang calon manapun.
"Yang namanya jurkam itu didaftarkan di KPU. Nah, saya tidak masuk, kalau disebut sebagai jurkam, saya bukan jurkam karena namanya tidak ada di dalam daftar nama jurkam," ujar Anies di Gedung PKK Melati Jaya, Kebagusan Raya, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2018).
Advertisement
Anies menceritakan, bahwa setiap orang tidak bisa ujuk-ujuk disebut jurkam.
Karena sejak awal pasangan calon didaftarkan, maka, tim pemenangan dan nama dari juru kampanye juga akan turut didaftarkan. Seperti halnya ketika dia maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Tim pemenangan dan nama dari juru kampanyenya pun sejak awal sudah didaftarkan.
"Itu (jurkam) sudah didaftarkan ketika seseorang mendaftar menjadi calon. Saya pernah menjadi calon. Jadi saya ketika namanya dimasukan, di dalamnya ada tim pemenangan, ada nama nama juru kampanye," ucapnya.
Kendati demikian, orang nomor satu di DKI ini menegaskan tetap mendukung Sudirman Said menjadi gubernur Jateng.
"Tapi kalau ditanya apakah saya mendukung Pak Sudirman Said, saya mendukung. Ikhtiar harus dilakukan. Saya rasa kemenangan sudah ada di tangan Tuhan," tegasnya.
Alasan Dukung Sudirman
Anies pun membeberkan alasannya ingin mendukung Sudirman Said. Bukan hanya karena sama-sama diusung oleh Partai Gerindra, namun Sudirman Said merupakan orang yang telah pengalaman kepemimpinan yang komplet.
"Saya merasa ini orang baik, ini orang berprestasi. Orang Jateng dari kampung yang tau persis persoalan kemiskinan, ketimpangan. Saya rasa beliau akan memiliki dampak yang positif sekali dan satu lagi, bersih," ujarnya.
Mengenai track record yang bersih selama menjadi pejabat negara pun disebut Anies menjadi salah satu poin lebih dalam diri Sudirman.
Anies menuturkan, seperti halnya ketika Sudirman masih menduduki posisi Menteri ESDM, ia berani melaporkan barang yang dirasa gratifikasi ke Komisi Pemberatansan Korupsi (KPK). Padahal menurut Anies, barang tersebut jika ditaksir harganya sangatlah mahal.Â
Anies pun menyatakan, orang yang dapat dikatakan terhormat adalah orang-orang yang tidak dapat dibeli dengan uang.
"Jadi saya prinsipnya gini, kalau Anda tidak bisa dibeli dengan rupiah maka Anda terhormat," pungkasnya.
Advertisement