Timses Prabowo: Jarang Orang yang Berani Akui Kelemahan

Timses Prabowo ini juga tak ingin membahas kemampuan seseorang bisa menjadi imam salat atau tidak kepada publik.

oleh Muhammad Ali diperbarui 20 Des 2018, 20:28 WIB
Diterbitkan 20 Des 2018, 20:28 WIB
Deklarasi Kelompok Emak-emak Dukung Prabowo-Sandi
Jendral TNI (Purn) Djoko Santoso memberikan paparan pada acara Deklarasi Melati Putih Indonesia di Bambu Apus Raya, Jakarta, Jumat (14/9). Deklarasi yang terdiri dari kelompok ema-emak mendukung Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso tak ingin ambil pusing terkait pernyataan La Nyalla Mattalitti yang menantang Prabowo menjadi imam salat. Karena ia tak ingin suasana politik dihiasi dengan persoalan agama.

"Kalau suka yang imam salat, ya pilih Presiden Jokowi. Kalau mau milih yang jujur berani, Prabowo," kata Djoko di Kopi Bos, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (20/12/2018).

Menurut dia, Prabowo juga merupakan seseorang pemberani. Karena capres nomor urut 02 itu berani jujur untuk mengaku kalau dirinya tak berani menjadi imam salat.

"Enggak banyak orang yang berani ngaku kelemahan dan kesalahan. Jujur itu penting, saat ini itu menjadi barang yang langka. Ya terserah enggak usah diributkan lah," ungkapnya.

Mantan Panglima TNI ini juga tak ingin membahas kemampuan seseorang bisa menjadi imam salat atau tidak kepada publik. Karena, jika membicarakan kemampuan seseorang menjadi imam salat ke kancah politik justru berpotensi bisa memecah belah persatuan bangsa.

"Salat itu urusan antara manusia dengan Tuhan. Enggak usah kita urus-urus ya. Supaya kita enggak ramai, supaya kita enggak pecah. Kita semua adalah bangsa yang beradab. Kita sudah membangun peradaban demokrasi," pungkasnya.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya