Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengisi waktu luangnya dengan potong rambut. Ia kembali memilih rumah cukur legendaris Ko Tang, yang terletak di Pasar Glodok, Jakarta Barat.
Tiba pukul 11.20 WIB, Sandi tak langsung menuju rumah cukur. Ia mampir sebentar ke warung kopi Tak Kie. Tidak untuk mengopi, Sandi sekadar menyapa pemilik warung kopi tersebut.
Setelah saling menyapa, Sandiaga Uno kembali berjalan ke lokasi tujuan utamanya di Glodok. Pria keturunan china bernama Koh Picis yang menjadi capster untuk Sandi itu kemudian langsung menyambut dan menggiringnya ke kursi sisi pojok kiri. Ia bersiap merapikan rambut dan jenggot Sandi yang mulai lebat.
Advertisement
Rumah pangkas rambut khusus pria ini memang tidak luas, namun cukup nyaman dan bersih dengan empat lampion tertata rapi, serta pendingin udara di atas pintu masuk membuat setiap orang terpancing ngantuk.
"Saya sambil tidur saja yah," seloroh Sandi kepada Koh Picis.
Kurang lebih 30 menit, Koh Picis menggunting-gunting rambut Sandi, meratakan apa yang dirasa harus dirapikan. Tangan ulet Koh Picis itu pun bikin Sandiaga Uno tertidur.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tak Hanya Sandiaga
Rupanya tidak hanya Sandi yang mempercayakan kerapian rambutnya itu di salon Ko Tang. Dari beberapa foto yang terpajang di dinding sejumlah tokoh juga pernah ke sini. Capres petahana Jokowi, politisi PPP yang sekarang beralih ke PAN Abraham Lunggana alias Lulung, Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Mantan Menteri Koordinator Maritim Rizal Rami, adalah sebagian dari beberapa tokoh yang pernah bertandang untuk cukur di Ko Tang.
Bahkan, kedatangan Sandi hari ini adalah kali kelimanya. "Sudah lima kali yah, Pancasila dong yah," ujarnya.
Sementara itu, rumah cukur Ko Tang disebut legendaris karena salon itu didirikan sejak tahun 1936, dan salon tersebut sudah sampai generasi ketiga. Namun menurut pekerja setempat, Yeye, salon Ko Tang ini tidak diurus langsung oleh generasi ketiga.
"Enggak ada yang bisa potong rambut (generasi ketiga). Jadinya di sini semua pekerja. Total ada 8 pekerja di sini," ujar Yeye.
Jam menunjukan 12.25 WIB, tugas koh Picis selesai memangkas rambut mantan Wagub DKI Jakarta itu. Tahapan selanjutnya, bilas.
Jika di rumah cukur umumnya kustomer telentang untuk dibilas rambutnya, berbeda dengan Ko Tang. Tempat bilas rambut hanya wastafel, sehingga posisi kostumer yaitu duduk kemudian kepala posisi tunduk, barulan dibilas.
"Kayak sembahyang yah jadinya," ujar Sandi.
Usai dibilas, Cici, panggilan khas Tiongkok untuk perempuan lebih tua, langsung memijit-mijit bahu Sandi.
Sesekali cawapres nomor urut 02 itu bersendawa. "Abis ini makan yah pak," kata Cici.
Tentu jika rumah cukur dengan tamu tokoh-tokoh besar mengundang penasaran dengan tarifnya. Untuk tarif di sini, rumah cukur Ko Tang menarif Rp 100 ribu per orang, kecuali para tokoh atau pejabat.
"Untuk pejabat 2 kali lipat karena kan pasti penuh orang. Jadi sempit yang harusnya 2 orang kustomer jadi satu, sudah gitu kan banyak orang jadi yang cukur juga jadi hati-hati banget kan," ujar Yeye.
Reporter: Yunita Amalia
Advertisement