Jika PAN Pindah Koalisi, BPN Minta Berpisah Baik-Baik

Andre Rosiade mengatakan, pihaknya tidak ingin memaksakan kehendak dan menghormati setiap keputusan rekan koalisi.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mei 2019, 12:47 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2019, 12:47 WIB
Para Sekjen koalisi Parpol pendukung Prabowo-Sandiaga Uno mendatangi Kantor KPU. (
Para Sekjen koalisi Parpol pendukung Prabowo-Sandiaga Uno mendatangi Kantor KPU. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade angkat bicara terkait Partai Amanat Nasional (PAN) yang membuka peluang untuk bergabung ke koalisi capres petahana Presiden Joko Widodo (Jokowi) pasca pengumuman pemenang Pilpres 2019. Menurut Andre, jika ada partai yang ingin keluar dari koalisinya harus memperhatikan etika politik.

"Anda (PAN) mau pindah ke Pak Jokowi itu hak Anda, kami hormati, kami tidak akan meminta, memaksa tetap bertahan. Tapi, bergabung baik-baik pisahnya harus baik-baik juga, pamitan oleh kita semua gitu loh," kata Andre saat dihubungi merdeka.com, Selasa (14/5/2019).

Dia menuturkan, memang tidak ada perjanjian khusus antarpartai koalisi untuk mendampingi hingga proses gugatan hasil pemilu ke lembaga yang berwenang. Karena itu, lanjut Andre, pihaknya tidak ingin memaksakan kehendak dan menghormati setiap keputusan rekan koalisi.

"Intinya gini, kami menghormati saja apa pun keputusan teman-teman koalisi yang jelas kami tidak ingin memaksakan kehendak yang mau keluar hak mereka mau keluar, itu saja. Kalau untuk menilai kami serahkan ke masyarakat biar masyarakat yang menilai," ungkapnya.

Meski begitu, politikus Partai Gerindra ini menegaskan koalisi Prabowo-Sandi hingga kini masih solid. Baik dengan PAN, Partai Demokrat ataupun PKS.

"Sampai saat ini kami masih melihat ini koalisi kami masih solid, termasuk dengan PAN," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Peluang Bergabung ke Jokowi

Sebelumnya, PAN mengatakan akan memutuskan apakah tetap sebagai oposisi atau merapat ke koalisi pemerintah setelah tanggal 22 Mei. Bagi PAN, berada di dalam atau luar pemerintahan tetap sama-sama memiliki tujuan mulia.

"Setelah tanggal 22 Mei, seperti kata Ketua Umum Bang Zulhas, nanti akan diputuskan di internal partai apakah nanti PAN akan bergabung dengan parpol pemerintah atau PAN akan berada di luar pemerintah. Menurut platform PAN, berada di dalam maupun luar pemerintah itu sama-sama mulianya, asal untuk kepentingan dan perjuangan masyarakat," jelas Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi di Jakarta, Senin (13/5/2019).

Zulkifli Hasan atau Zulhas, lanjut Viva, telah menyatakan proses Pilpres telah selesai dan tinggal menunggu keputusan KPU. Setelah KPU memutuskan pemenang Pemilu 2019, PAN akan segera menentukan sikap melalui munas atau rakernas.

"PAN masih membuka peluang untuk bersama-sama dengan pemerintah karena ini adalah merupakan prosedur demokrasi yang setiap lima tahun sekali kita laksanakan dan bisa saja dalam periode ini PAN berbeda dengan partai politik yang lain. Tidak menutup kemungkinan dalam lima tahun ke depan PAN juga akan bersama-sama dalam perahu yang sama untuk berkoalisi," jelasnya.

 

Reporter: Sania Mashabi

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya