Klarifikasi Effendi Simbolon ke Pimpinan PDIP soal Harapannya Indonesia Dipimpin Prabowo

Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon menyampaikan klarifikasi kepada DPP PDI Perjuangan terkait pernyataan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Effendi juga diminta menjelaskan kepada pimpinan PDIP terkait isu rencana pindah partai.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jul 2023, 15:54 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2023, 15:54 WIB
Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon menyampaikan klarifikasi kepada DPP PDI Perjuangan terkait pernyataan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden, Senin (10/7/2023). (Ahda Bayhaqi/Merdeka.com)
Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon menyampaikan klarifikasi kepada DPP PDI Perjuangan terkait pernyataan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden, Senin (10/7/2023). (Ahda Bayhaqi/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon menyampaikan klarifikasi kepada DPP PDI Perjuangan terkait pernyataan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Effendi juga diminta menjelaskan kepada pimpinan PDIP terkait isu rencana pindah partai.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjelaskan, dalam pertemuan yang digelar kurang lebih satu jam, meminta penjelasan kenapa Prabowo diundang dalam acara Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI).

Berdasarkan klarifikasi yang disampaikan kepada pimpinan PDIP, hari ini, Senin (10/7/2023), Effendi Simbolon menyatakan Prabowo Subianto diundang selaku menteri pertahanan, bukan sebagai ketua umum Partai Gerindra dan calon presiden (capres).

Pernyataan Effendi Simbolon, kata Hasto, keluar karena pertanyaan wartawan ketika wawancara.

"Dalam penjelasannya, sangat clear bahwa Pak Effendi sebagai kader partai taat sepenuhnya untuk mendukung keputusan dari Ketum PDIP Ibu Megawati dan akan berjuang dalam memenangkan Pak Ganjar Pranowo sebagai capres yang diusung oleh PDIP bersama dengan partai-partai lain," ujar Hasto saat memberikan keterangan pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta.

Hasto memaparkan, Effendi bersikap objektif sebagai anggota DPR yang membidangi pertahanan. Effendi memberikan kritik kepada kebijakan Prabowo sebagai menteri pertahanan yang membeli pesawat bekas Mirage dari Qatar.

Menurut Effendi, seperti disampaikan Hasto, pembelian pesawat tersebut tidak tepat dan berpotensi melanggar undang-undang.

"Misalnya terkait dengan kebijakan pembelian pesawat bekas Mirage dari Qatar, itu merupakan kebijakan yang tidak tepat. Bahkan berpotensi melanggar undang-undang. Demikian pula berbagai kebijakan-kebijakan pertahanan lain dalam pengadaan alutsista yang dilaksanakan secara tidak proper," jelas Hasto.

"Nah, dengan demikian, Pak Effendi menyampaikan hal-hal yang bersifat objektif dan itu dilakukan dengan penuh pertanggungjawaban sebagai sosok yang lama berkecimpung di Komisi I," jelas Hasto.

Effendi juga diminta klarifikasi terkait kabar rencana pindah ke partai lain. Hasto menegaskan bahwa Effendi tetap menjadi kader partai berlambang banteng.

"Terkait dengan ada isu-isu Pak Effendi mau ke partai lain, itu juga sama sekali tidak benar. Karena sekali merah tetap merah," tegas Hasto.

Effendi Simbolon Puji Prabowo dan Dinilai Layak Pimpin Indonesia

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menghadiri Rakernas Marga Simbolon "Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia" (PSBI) di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta, Jumat, (7/7/2023). (Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menghadiri Rakernas Marga Simbolon "Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia" (PSBI) di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta, Jumat, (7/7/2023). (Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com)

Sebelumnya, Effendi Simbolon dalam acara Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI), Jumat, 7 Juli 2023, menyampaikan harapan agar Indonesia dipimpin oleh sosok yang andal pada 2024 nanti.

Dia menyebut sosok andal yang dimaksud seperti Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Kalau saya pernah menyampaikan, saya melihat seyogyanya yang bertarung sekarang itu ada Prabowo-Prabowo yang setara gitu, jadi kelasnya itu sama. Kelas-kelas kalau ada 3 ada 4, ya sekelas Prabowo lah," kata Effendi.

"Tadi kan pertanyaannya, pertanyaan saya pribadi, kepada saya pribadi. Saya secara jujur berharap Indonesia dinakhodai oleh pemimpin yang punya keandalan," sambung Effendi Simbolon.

Effendi mengatakan penilaiannya terhadap Prabowo Subianto adalah objektif. Dia pun membahas ulang yang disampaikan Prabowo.

"Tadi disampaikan Pak Prabowo begitu besarnya aset bangsa, aset negara, aktiva negara, tapi kita kemudian tidak mampu mengoptimalkan itu menjadi sesuatu yang bermanfaat. Tidak ada lagi yang kemudian kita stunting, kemiskinan, dan seterusnya," ucapnya.

"Nah, tadi saya kira kita bisa membaca lah, secara jujur, secara objektif, saya melihat figur itu ada di Pak Prabowo," sambung dia.

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP ini tak ingin membandingkan sosok Prabowo dengan capres PDIP Ganjar Pranowo. Dia berharap Ganjar terus bertarung di pilpres mendatang, dia mengaku tunduk dengan keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Kalau Pak Ganjar kan sudah diputuskan oleh PDIP, saya ada di sana, ya. Kita berharap beliau bertarung di pilpres yang akan datang," tutur Effendi.

"Saya tidak ingin membanding-bandingkan ya. Kan Pak Ganjar sudah diputuskan oleh Ketua Umum kami. Tentu saya harus patuh akan itu," imbuhnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Infografis Nasihat PDIP ke Gibran Usai Bertemu Prabowo di Solo. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Nasihat PDIP ke Gibran Usai Bertemu Prabowo di Solo. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya