Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengungkapkan, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku telah ditawari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ganjar Pranowo. Â
Menanggapi hal tersebut, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pertemuan Ridwan Kamil dan Megawati beberapa waktu lalu justru fokus membahas monumen Bung Karno di Bandung, Jawa Barat.
"Pertemuan dengan Pak Ridwan Kamil dilakukan untuk membahas beberapa hal yang penting terkait dengan monumen Bung Karno karena Pak Ridwan Kamil mampu memnggelorakan seluruh benang merah perjuangan Bung Karno yang menggelorakan semangat nasionalisme, cinta tanah air itu di Bandung," kata Hasto pada wartawan, dikutip Kamis (14/9/2023).
Advertisement
Hasto menilai pertemuan yang kerap dilakukan Megawati merupakan hal biasa dan merupakan bentuk silahturahmi saja.
"Sehingga pertemuan itu sudah biasa dilakukan dan bagian tradisi silaturahmi bagian kultur bangsa," kata dia.
Saat ditanya apakah pertemuan itu menawarkan cawapres ke RK, Hasto menyebut semua nama yang masuk survei dipertimbangkan namun tidak menutup kemungkinan muncul nama lain di luar survei, sepertinya kasus Pilpres 2019.
"Ya semua nama-nama yang muncul itu kan disuarakan oleh masyarakat yang ditangkap melalui survei, semuanya statusnya masih menjadi bakal calon wakil presiden, apakah dimungkinkan muncul nama-nama di luar yang sudah beredar?" kata Hasto.
"Secara empiris pada tahun 2019 lalu muncul nama-nama yang berbeda (di luar survei)," pungkas politikus senior PDIP ini.Â
Â
Golkar Klaim RK Ditawari Megawati Jadi Cawapres Ganjar
Sebelumnya, Doli mengungkapkan tawaran itu terjadi saat RK menemui Megawati. Menurut Doli, RK telah melaporkan hasil pertemuan dengan Mega kepada Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
"Itu sebetulnya, sekali lagi nama Ridwan Kamil ini muncul ketika ada pertemuan dan memang Pak RK sudah melaporkan ke Pak Airlangga ya, waktu itu disampaikan bahwa Pak RK diundang oleh Bu Megawati kemudian ditawarkan jadi wakil presiden," kata Doli di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (13/9/2023).
Doli menyebut, tawaran pada RK itu datang lantaran Ganjar butuh memperkuat suara di Jawa Barat.
"Latar belakangnya karena Pak Ganjar membutuhkan figur yang bisa memperkuat di Jabar gitu. Nah itu disampaikan Pak Ridwan ke Pak Airlangga," ujar Doli.
Meski demikian, Doli menyebut keputusan soal Pilpres berada di tangan parpol dan disampaikan secara resmi atau formal.
"Tapi kalau soal keputusan seharusnya kan dibicarakan secara resmi, secara formal," ujar Doli.
Oleh karena itu, Doli menyebut tawaran Megawati pada RK masih sebatas wacana, mengingat belum ada perbincangan resmi antar parpol.
"Kalaupun ada pembicaraan-pembicaraan yang sepenting itu harusnya dibicarakan secara resmi antarpartai politik yang terkait. Nah, karena RK sekarang Waketum ya selama memang tidak ada partai politik yang membicarakannya secara resmi, datang ke DPP atau kemudian ke Pak Airlangga Hartato, ya itu kami anggap wacana yang berkembang saja," pungkasnya.
Advertisement