Imbau Rakyat Jangan Golput, Anies: Ambil Sikap, Tentukan Masa Depan Bangsa

Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan meminta masyarakat tidak golput di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pasalnya, kata Anies, kemenangan pemilu ditentukan oleh suara mereka yang memilih.

oleh Winda Nelfira diperbarui 20 Nov 2023, 13:49 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2023, 03:15 WIB
Timnas AMIN
Capres-cawapres nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan meminta masyarakat tidak golput di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pasalnya, kata Anies, kemenangan pemilu ditentukan oleh suara mereka yang memilih.

Hal ini disampaikan Anies Baswedan dalam acara "13 Tahun Mata Najwa: Bergerak, Bergerak, Berdampak" di Graha Bakti, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Minggu (19/11/2023).

"Ketika kita memutuskan untuk melakukan pemilu, maka yang diuntungkan adalah suara yang memilih. Mereka yang tidak datang tidak diperhitungkan suaranya," kata Anies.

Anies mencontohkan, ketika sebuah pemilu yang datang memilih hanya 40 persen dan 60 persen sisanya tidak memilih atau golput. Maka, kata dia, mereka yang tidak datang untuk memilih tidak diperhitungkan suaranya.

"Jadi kalau sebuah pemilu yang datang hanya 40 persen, yang 60 persennya tidak memilih, tidak kemudian pemilunya batal. Keputusannya ditentukan oleh yang 40 persen," ucap dia.

Oleh sebab itu, Anies meminta masyarakat punya peran penting dalam menentukan masa depan bangsa. Dia pun mengajak agar masyarakat tidak hanya menjadi seorang penonton.

"Menurut saya pilih yang menentukan. Kalau golput itu dihitung, baru golput itu menjadi perhatian. Misalnya 60 persen tidak ikut, yang datang hanya 40 persen, kemudian pemilunya batal, golput baru menjadi pilihan itu," terang dia.

Rakyat Jangan Jadi Penonton

Terutama, kata Anies pilihan golput tidak disarankan bagi anak muda. Sebab, menurut Anies, anak muda punya berbagai tantangan di era saat ini.

"Kalau (golput) itu tidak menjadi pilihan (menentukan pemilu) mengapa kita menjadi penonton. Apalagi anak muda, apalagi ada soal pengangguran, ada soal biaya sekolah yang mahal, biaya pendidikan yang tinggi kenapa kita diamkan," ujar dia.

Anies menyarankan, agar masyarakat melihat pemimpin berdasarkan ide-ide yang dibawa. Pilihan, kata dia, lebih mudah diambil apabila para calon telah dikenal lewat ide dan aspirasinya.

"Jadi, untuk itu saya katakan, daripada menonton, ambil sikap. Datang, memilih, dan menentukan masa depan," kata Anies.

Prabowo: Golput adalah Sikap Menyerah dan Sikap Tidak Peduli

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka
Prabowo dan timnya sudah menyerahkan berkas yang dipersyaratkan KPU untuk maju sebagai peserta Pilpres 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, juga mengajak rakyat untuk tidak golput pada pemilu 2024, terutama anak-anak muda.

Hal ini menjawab pertanyaan Najwa Shihab soal kecenderungan anak muda untuk golput alias tidak memilih siapa pun kandidat di pilpres 2024.

Menurut Prabowo, jika ada anak muda mempunyai sikap tersebut maka hal itu menjadi tanda menyerah.

"Ya, jadi kecenderungan golput itu sebetulnya adalah menurut saya suatu sikap menyerah, satu sikap tidak peduli dan ini terjadi di banyak negara. Bahkan kalau tidak salah di Amerika Serikat juga," kata Prabowo saat acara 13 Tahun Mata Najwa di Taman Ismail Marzuki Jakarta, Minggu (19/11/2023).

Prabowo Subianto ingin golput di pemilu 2024 sirna. Sebab, nasib negara akan ditentukan para pemilih di balik bilik tempat pemungutan suara (TPS) yang tidak lebih dari lima menit.

"Kalau saya, saya selalu ingin setiap warga negara (memilih). Sebab, nasib ditentukan beberapa menit di TPS sekali dalam 5 tahun, seluruh rakyat Indonesia," pesan Prabowo.

Prabowo: Kalau Ingin Perbaiki Nasib, Gunakanlah Hak Pilih

Pidato Kebangsaan Prabowo di Masjid Istiqlal
Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat memberikan Tausiah Kebangsaan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (18/5/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Prabowo memastikan, rakyat Indonesia saat pemilu 2024 memiliki hakekat yang sama dan tidak memandang status dan jabatan saat memberikan suaranya untuk masa depan bangsa.

"Di TPS tidak ada jenderal, tidak ada petani, tidak ada orang kaya, tidak ada orang miskin. Satu orang satu suara sekali 5 tahun, jadi kalau tidak dimanfaatkan, ya itu sangat-sangat sayang," ujar Prabowo.

"Saya selalu katakan bahwa kalau kita ingin mengubah, kalau kita ingin memperbaiki nasib, gunakanlah (suaramu)," Prabowo menandasi.

TPN Ganjar-Mahfud Minta Rakyat Waspadai Sabotase Suara saat Pencoblosan

Mahfud Md, Bakal Cawapres Ganjar Pranowo
Calon presiden Ganjar Pranowo bersama calon wakil presiden Mahmud Md, dan Putra Megawati yang juga Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud mengajak semua pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md untuk mewaspadai sabotase suara saat proses pencoblosan.

Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Amarsyah Purba, mengajak semua pendukung memastikan tidak adanya sabotase suara di lapangan. "Kewajiban kita untuk menjaga suara Mas Ganjar dan Pak Mahfud tidak hilang, baik hilang karena disabotase, maupun hilang dalam perjalanan dari TPS ke KPU setempat," kata Amarsyah, dilansir Antara, Selasa (7/11/2023).

Amarsyah mengatakan pendukung Ganjar-Mahfud bisa memanfaatkan handphone untuk menyimpan bukti jika menemukan kecurangan saat pilpres. Pendukung diminta tidak lengah dan harus teliti dalam menjaga pemilu yang jujur dan adil.

Tentu saja, kata Amarsyah, kecurangan harus dilawan dengan membangun kekompakan antarpendukung Ganjar-Mahfud. "Jadi, sekali lagi, yang penting itu adalah membangun kekompakan. Menjalin informasi, jangan bekerja sendirian," kata Amarsyah.

Tak lupa, Amarsyah meminta para pendukung Ganjar-Mahfud Md membulatkan tekad untuk meraih kemenangan pada pilpres 2024.

"Kita harus kompak, sama-sama kita bertekad. Iktikad kita baik, niat kita baik, dikerjakan dengan cara yang baik, tapi yang paling utama adalah kerja, kerja, dan kerja," ujar Amarsyah.

Infografis Ragam Tanggapan Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya