Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Nurul Huda Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/12/2023) malam.
Ganjar menemui pimpinan pondok yakni KH. Atok Romli Musthofa atau yang disapa Gus Atok, Ganjar didampingi sang istri Siti Atikoh dan anaknya, Alam Ganjar.
Baca Juga
“Dulu Bapak Kiai Ma'ruf Amin, saat itu (2019) kita deklarasi istigasah kubro alhamdulillah beliau jadi Wakil Presiden. Mudah-mudahan hajat kita semua, bangsa Indonesia wabil khusus hajat kita semua Pak Ganjar, bisa diijabah Allah SWT,” kata Gus Atok.
Advertisement
Gus Atok lantas meminta Ganjar agar tak khawatir dengan hasil survei yang menyebut dirinya berada di posisi buncit saat ini.
“Pak Ganjar tenang saja, di sini ada para santri yang akan selalu mendoakan Pak Ganjar. Enggak usah kita khawatir dengan survei. Insyaallah para santri akan selalu bersama Pak Ganjar,” ujar Gus Atok.
Ganjar pun menyampaikan terima kasih atas dukungan Gus Atok. Dia mengaku baru pertama kali berkampanye mengajak anak dan istri.
“Baru pertama kali perjalanan politik saya keliling ajak anak istri,” kata Ganjar.
Pada acara yang dihadiri ratusan santri tersebut, Ganjar juga menyerap aspirasi santri dan menandatangani ‘Piagam Perjuangan’.
“Tadi di dalam kita sudah bercerita menandatangani piagam perjuangan. Insyallah itu ijab kobul yang tulus untuk kita berjuang bersama dan kita tidak bertransaksi. Karena kita sedang mendengarkan keluh kesah dan realitas yang ada,” ujar Ganjar.
Isi Piagam Perjuangan
Berikut isi Piagam Perjuangan tersebut:
Piagam perjuangan Nurul Huda kyai Ustad Ustazah dan Laju Indonesia memutuskan berkomitmen penuh berjuang bersama pasangan capres dan cawapres Ganjar Mahfud mewujudkan tridarma bagi pesantren, yaitu;
- Memperjuangkan politik legislasi dan politik anggaran untuk memperkuat hadirnya fokasi atau kejuruan yang terintegrasi dengan industri nasional dan penyiapan lapangan kerja memastikan lulusan pesantren mendapatkan kesempatan yang sama dalam memperoleh pekerjaan yang layak dalam sektor industri
- Memperjuangkan politik legislasi dan politik anggaran untuk jaminan kesehatan santri, sesuai dengan prinsip sistem jaminan sosial nasional. Serta memperkuat dan mendampingi balai kesehatan masyarakat atau BKN di lingkup pesantren diantaranya terkait akreditasi dan kerja sama BKN dengan BPJS kesehatan
- Memperjuangkan politik legislasi dan politik anggaran terkait upah dan lima jaminan sosial untuk pengajar dan pendidik di pondok pesantren
Advertisement
Ganjar Temui Nelayan dan Petani di Bekasi
Sebelumnya, Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, menemui ribuan petani dan nelayan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (12/12/2023).
Para nelayan mengeluhkan sejumlah persoalan yang dihadapi seperti kesulitan untuk mendapatkan pupuk hingga langkanya BBM jenis solar.
Seorang petani bernama Nurman yang berasal Kabupaten Bekasi ke atas panggung untuk menceritakan kesulitannya. Ia mengeluhkan kesulitan untuk mendapatkan pupuk.
“Banyak Pak pupuk dipersulit, (harga) mahal dan membeli harus pakai KTP. Ketiga namanya petani harga jual padi harus lebih tinggi dari pupuk,” ujar Norman.
Selain petani, Ganjar juga mengajak nelayan yang hadir agar menyampaikan keluh kesah. Salah satu nelayan bernama, M Nur Rohimin bercerita kesulitan menangkap ikan karena banyak limbah yang bertebaran.
Tidak cuma limbah, ia mengaku juga kesulitan mendapatkan BBM jenis solar untuk melaut.
Menjawab keluh kesah tersebut, Ganjar berbicara mengenai penting satu data Indonesia. Dengan begitu persoalan yang dihadapi para Petani dan Nelayan bisa segera teratasi karena bisa terdata dengan baik.
“Satu soal pupuk langka, jadi cerita pupuk langka tidak hanya di Jawa Tengah dan saat diperdebatan. Itu seluruh Indonesia, itulah kenapa ide satu data Indonesia khusus pertanian segera dibereskan. Kalau itu sudah beres maka kita tahu alokasi kita tahu bagaimana cara menambahnya dan kita harus tahun cara distribusinya,” ujar Ganjar.
Kebutuhan BBM Bisa Dialokasikan
Sementara menjawab keluhan yang dialami para nelayan, Ganjar kembali berbicara perlunya satu data Indonesia terutama bagi nelayan, agar kebutuhan mereka seperti BBM bisa terpenuhi.
“Presisi data yang tepat termasuk juga bagi nelayan, berapa jumlah nelayan. Data nelayan, kalau kemudian mereka itu sudah jelas profesi nelayan maka kebutuhan BBM bisa dialokasikan,” ungkap Ganjar.
Advertisement