KPU: Laporan Awal Dana Kampanye 18 Parpol Peserta Pemilu Belum Lengkap dan Tidak Sesuai

Komisioner KPU Bidang Teknis Penyelenggaraan Pemilu Idham Holik merilis Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) dari partai politik peserta Pemilu 2024.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 09 Jan 2024, 17:32 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2024, 17:32 WIB
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Idham Kholik menyatakan, KPU bersama Komisi II DPR akan menggelar rapat konsultasi terkait majunya jadwal pendaftaran capres menjadi 10-16 Oktober 2023.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Idham Kholik menyatakan, KPU bersama Komisi II DPR akan menggelar rapat konsultasi terkait majunya jadwal pendaftaran capres menjadi 10-16 Oktober 2023.

Liputan6.com, Jakarta Komisioner KPU Bidang Teknis Penyelenggaraan Pemilu Idham Holik merilis Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) dari partai politik peserta Pemilu 2024. Menurut Idham, hal ini sebagai wujud pertanggungjawaban sesuai payung hukum Pasal 325 sampai dengan Pasal 339 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

"Dalam rangka mewujudkan prinsip berkepastian hukum, akuntabel, dan transparan, Peserta Pemilihan Umum wajib mencatat pendanaan kampanye dimaksud dalam Laporan Dana Kampanye (LADK)," kata Idham melalui siaran pers diterima, Selasa (9/1/2024).

Idham menjelaskan, LADK terdiri tiga jenis laporan, pertama laporan awal dana kampanye (LADK), kedua laporan pemberi sumbangan dana kampanye (LPSDK), dan ketiga laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye (LPPDK).

Idham melanjutkan, dari tiga kategori tersebut, 18 partai politik peserta Pemilu dinyatakan masih belum lengkap dan belum sesuai pada jenis laporan pertama. Oleh karena itu, KPU memberikan kesempatan untuk memperbaiki selama lima hari sejak dikembalikan.

"Hasil pencermatan terdapat dokumen yang dinyatakan tidak lengkap dan cakupan informasinya tidak sesuai maka LADK Partai Politik Peserta Pemilu akan dikembalikan untuk dilakukan perbaikan selama lima hari sejak menerima tanda pengembalian dan berita acara hasil pencermatan dari KPU," jelas Idham.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bersifat Wajib

Sebagai informasi, LADK dilaporkan kepada KPU melalui Sikadeka atau sistem informasi dan dana kampanye. Penyampaian LADK Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2024 dan Calon Anggota Legislatif wajib disampaikan oleh Partai Politik Peserta Pemilu kepada KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkatannya paling lambat 14 hari sebelum hari pertama jadwal pelaksanaan Kampanye Pemilu dalam bentuk rapat umum paling lambat pukul 23.59 waktu setempat yaitu tanggal 7 Januari 2024. 

Diketahui, LADK Partai Politik Peserta Pemilu Umum Tahun 2024 adalah pelaporan yang memuat enam informasi utama. Berikut rincian enam informasi tersebut: 

1. RKDK (Rekening khusus dana kampanye)

2. Saldo awal RKDK atau saldo pembukaan dan sumber perolehan; 

 


Selanjutnya

3. Saldo awal pembukuan yang merupakan sisa saldo hasil penerimaan sumbangan dan pengeluaran untuk kegiatan Kampanye apabila diterima sebelum periode pembukuan; 

4. Catatan penerimaan dan pengeluaran Partai Politik Peserta Pemilu termasuk sebelum pembukaan RKDK; 

5. Nomor pokok wajib pajak masing-masing Partai Politik Peserta Pemilu;

6. Bukti penerimaan dan pengeluaran yang dapat dipertanggungjawabkan.

Infografis Heboh KPU Digugat Rp 70,5 Triliun Usai Pendaftaran Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Heboh KPU Digugat Rp 70,5 Triliun Usai Pendaftaran Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya