Gus Imin Beberkan Upaya Tangani Dampak Perubahan Iklim bagi Pertanian Indonesia di Debat Cawapres

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyebut, adanya perubahan iklim yang terjadi sedikit banyak tidak berdampak pada persawahan atau pun pertanian di Indonesia.

oleh Devira PrastiwiWinda Nelfira diperbarui 21 Jan 2024, 20:46 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2024, 20:45 WIB
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyebut, adanya perubahan iklim yang terjadi sedikit banyak tidak berdampak pada persawahan atau pun pertanian di Indonesia.
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyebut, adanya perubahan iklim yang terjadi sedikit banyak tidak berdampak pada persawahan atau pun pertanian di Indonesia. (Tangkapan Layar YouTube KPU RI)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyebut, adanya perubahan iklim yang terjadi sedikit banyak tidak berdampak pada persawahan atau pun pertanian di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Muhaimin Iskandar (Gus Imin) saat debat cawapres Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 pada hari ini, Minggu (21/1/2024) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.

"Tanpa krisis iklim pun persawahan, pertanian kita tidak memiliki air dan irigasi yang memadai, bahkan lebih fatal lagi mengadakan pengadaan pangan nasional petani tidak dilibatkan, dan bahkan hanya melibatkan korporasi, ini yang harus kita rubah," ujar Gus Imin saat debat cawapres, Minggu (21/1/2024).

Gus Imin mengatakan, kita semua ingin melihat bahwa potensi petani dan seluruh produk-produknya masih sangat luar biasa.

"Mulai dari pengadaan lahan yang memadai dalam arti lahan yang ada melalui reformasi agraria, reformasi agraria menjadi prinsipnya," ucap dia.

Yang kedua, lanjut Gus Imin, petani di Indonesia harus diberikan pupuk cukup dengan harga yang terjangkau. Bahkan, kata dia, banyak petani yang sebetulnya memiliki uang, tetapi pupuknya tidak ada.

"Kemudian, potensi pupuk organik juga menjadi salah satu bagian penting untuk produksi pertanian kita semakin berkualitas," terang dia.

Di sisi yang lain, Gus Imin mengatakan, bersama pasangan calon presiden (capres) Anies Baswedan, ingin memberikan program perlindungan gagal tanam kepada para petani.

"Kita ingin program perlindungan gagal tanam gara-gara iklim juga kita berikan supaya petani kita aman, merasa aman dan yakin dengan produksinya," ucap dia.

 

Pengembangan Irigasi dan Subsidi Pupuk

Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin
Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam debat Cawapres, Minggu (21/1/2024). (Sumber Foto: Tangkapan Layar Youtube KPU).

Menurut Gus Imin, pengembangan irigasi dan subsidi pupuk tidak bisa lagi dielakkan.

"Tidak boleh kita melakukan pembiaran petani kita sehingga kita kekurangan pangan, petani kita tidak diberikan kesempatan untuk mengisi kekurangan pangan itu. kualitas pangan kita bergantung juga kemampuan kita memfasilitasi agar petani kita lebih produktif lagi," kata dia.

"Dengan cara ini, desa-desa kita libatkan untuk menjadi bagian dari satu kesatuan pengadaan pangan yang berkualitas sekaligus kita hentikan untuk ketergantungan dari pangan di luar produksi kita sendiri," tandas Gus Muhaimin.

Sebelumnya, Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 1 Muhaimin Iskandar menjelaskan misi visi energi, sumber daya alam, sumber daya manusia, pajak karbon, lingkungan hidup dan agraria, serta masyarakat adat.

Dalam debat cawapres 2024 yang berlangsung pada hari ini, Muhaimin Iskandar menjelaskan, pendiri NU mengatakan bahwa petani adalah penolong negeri. Tetapi pada hari ini bisa disaksikan negara dan pemerintah abai terhadap petani dan nelayan.

 

Muhaimin Bilang Petani Gurem Cuma Punya Tanah 1/2 Hektare Tapi Ada Orang yang Punya 500 Ribu Hektare, Sindir Siapa?

Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Muhaimin Iskandar Alias Cak Imin
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Muhaimin Iskandar Alias Cak Imin di debat Cawapres, Minggu (21/1/2024). (Sumber foto: tangkapan layar di akun Youtube KPU).

Sensus pertanian yang dijalankan oleh Badan Pusat statistik (BPS) menunjukkan bahwa dalam 10 tahun terakhir jumlah rumah tangga petani gurem jumlahnya hampir 3 juta. Ini artinya 16 juta rumah tangga petani hanya memiliki tanah setengah hektare.

"Sementara ada seseorang yang memiliki tanah 500 ribu hektare sebagai kekuasaan yang diberikan negara kepadanya," jelas Muhaimin di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024).

Di sisi lain, Muhaimin juga sangat prihatin upaya pengadapan pangan nasional melalui food estate yang terbukti mengabaikan petani dan meninggalkan masyarakat adat, menghasilkan konflik agraria, dan bahkan merusak lingkungan.

"Ini harus dihentikan," tutur dia.

 

Gus Imin: Dalam Bisnis Tambang, Hilirisasi Dilakukan Ugal-ugalan Merusak Lingkungan

Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar pada Debat Cawapres kedua di JCC, Jakarta, Minggu (21/1/2024).
Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar pada Debat Cawapres kedua di JCC, Jakarta, Minggu (21/1/2024).

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ada 2.500 tambang ilegal, sementara tambang yang legal saja tidak membawa kesejahteraan untuk masyarakat.

"Dan kita saksikan dalam proses penambangan dan bisnis tambang kita, hilirisasi dilakukan ugal-ugalan merusak lingkungan, ada kecelakaan, tenaga asing mendominasi dan di sisi lain," ujar Cak Imin saat debat cawapres di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024).

Dia mengatakan, perkembangan baik hilirisasi maupun tambang tidak signifikan dengan kesejahteraan masyarakat.

"Di Sulteng, pertumbuhan ekonomi 13 persen tinggi sekali, tapi masyarakatnya miskin dan tidak bisa menikmati hilirisasi," kata pria yang juga kerap disapa Gus Imin ini.

Infografis Muhaimin Iskandar Usulkan Penghapusan Jabatan Gubernur. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Muhaimin Iskandar Usulkan Penghapusan Jabatan Gubernur. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya