Usai Pencoblosan, PBNU Inisiasi Gerakan Mengawal Kemenangan Indonesia

Gus Yahya menyatakan, gerakan mengawal kemenangan Indonesia yang diinisiasi PBNU telah dilaksanakan sejak proses pencoblosan usai, Rabu 14 Februari 2024 malam.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 16 Feb 2024, 19:36 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2024, 19:35 WIB
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menggelar konferensi pers terkait pelaksanaan Pemilu 2024. PBNU mengapresiasi Pemilu 2024 berjalan aman dan damai. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menginisasi gerakan mengawal kemenangan Indonesia untuk menjaga suasana agar selalu kondusif usai pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Hal itu disampaikan Ketua Umum (Ketum) PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam konferensi pers yang digelar Jumat (16/2/2024). Dia mengatakan, gerakan mengawal kemenangan Indonesia telah berjalan sejak pemungutan suara pada 14 Februari 2024 kemarin.

"Kami juga berikhtiar dengan menginisiasi semacam gerakan yang sudah kami mulai sejak pencoblosan kemarin pada malam harinya. Kita lakukan apa yang kita sebut sebagai gerakan mengawal kemenangan Indonesia," kata Gus Yahya saat konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta.

Dia mengatakan, gerakan mengawal Kemenangan Indonesia diisi dengan doa bersama dan dialog yang diikuti oleh elemen masyarakat dari pelbagai latar belakang.

"Ada teman-teman yang dari pendukung semua kontestan yang ada. Segala kalangan, semua kalangan pelajar seniman, kalangan pesantren semuanya bisa kembali duduk dan bercengkrama dengan akrab terlepas dari apapun perbedaan yang sempat ada," ujar Gus Yahya.

Sejauh ini, dia menyebut, gerakan mengawal kemenangan Indonesia sudah terlaksana di 14 titik dan terus gencarkan hingga menjangkau seluruh provinsi di tanah air.

"Ini akan kami teruskan sampai akhir bulan di 99 titik di Indonesia. Alhamdulillah berjalan baik. Mudah-mudahan ikut membantu lebih efektif," ujar Gus Yahya.

PBNU Apresiasi Pemilu 2024 Aman dan Damai

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Sebelumnya, Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memberikan apresiasi atas terselenggaranya Pemilu 2024 yang aman dan damai.

"Saya ingin menyampaikan selamat kepada bangsa Indonesia, kepada pemerintah, penyelenggara pemilu dan kontestan bahwa proses pemilu sampai dengan pemungutan suara telah terlaksana dengan baik, yang ini dalam sudut pandangan kami merupakan kemenangan Indonesia," kata Gus Yahya saat konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (16/2/2024).

Gus Yahya mengatakan, ini merupakan kemenangan bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena setiap tahapan-tahapan pemilu dapat dilalui dengan baik.

"Sampai titik ini kami menyimpulkan Indonesia sudah menang, karena proses berjalan dengan baik damai dan lancar dan bisa diselesaikan, tinggal menunggu hasilnya," ujar Gus Yahya.

Berdasarkan hasil perhitungan cepat atau quick count yang dirilis beberapa lembaga survei menunjukkan bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul jauh dibandingkan dengan dua paslon lainnya.

Terkait hal ini, Gus Yahya menyarankan apabila ada pihak-pihak yang tak puas dengan hasil pemilu untuk menempuh jalur-jalur yang sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

"Soal hasil ini saya kira yang tersisa tinggal masalah-masalah yang bisa diselesaikan dengan proses yang semestinya yaitu secara hukum dengan ketentuan yang sudah jelas," ucap Ketum PBNU menandaskan.   

Infografis 6 Quick Count Lembaga Survei dan Real Count KPU di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Quick Count Lembaga Survei dan Real Count KPU di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya