Liputan6.com, Jakarta Partai Golkar memberikan surat instruksi untuk Jusuf Hamka alias Babah Alun untuk maju sebagai bakal calon gubernur atau bakal calon wakil gubernur Jakarta di Pilkada Jakarta 2024.
Jusuf Hamka mengaku kaget kala diberikan surat instruksi nomor SI-76-Golkar-7-2024 yang ditandatangani oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus.
Baca Juga
"Tanggapan saya yang pertama, innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Pasti dari Allah kembali kepada Allah. Itu aja dah enggak ada apa-apa, ini pekerjaan berat. Kalau Allah berkehendak, yang berat bisa jadi ringan, tapi kalau Allah tidak berkehendak yang ringan pun jadi berat. Itu aja," ucap Jusuf Hamka kepada wartawan, Kamis (18/7/2024).
Advertisement
Sebelumnya, Partai Golkar telah menerbitkan surat instruksi maupun surat keputusan kepada bakal calon kepala daerah yang akan diusung di Pilkada Serentak 2024.
Surat instruksi salah satunya diberikan kepada Jusuf Hamka atau akrab disapa Babah Alun untuk maju menjadi bakal cagub atau cawagub Jakarta.
"Jakarta, kita telah memberikan surat instruksi kepada Babah alun, atau Pak Jusuf Hamka. Orang katakan, Bapak Jalan Tol, ya. Nah, tugas yang diberikan kepada beliau adalah sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus kepada wartawan, Kamis (18/7/2024).
Terkait Jusuf Hamka, Lodewijk mengatakan Partai Golkar akan memantau survei elektabilitasnya dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini untuk mengetahui posisi mana yang pas, entah itu sebagai bakal calon gubernur atau bakal calon wakil gubernur Jakarta.
"Kita akan lihat perkembangan survei nanti seperti apa. Masih ada waktu 1 bulan ini 10 hari ke depan. Kita akan lihat survei Babah Alun seperti apa. Mudah-mudahan kita punya variabel pilihan bagus baik beliau untuk gubernur atau wagub Jakarta," ucap dia.
Calon Pendamping Jusuf Hamka
Jusuf Hamka kemudian bicara soal sosok calon gubernur maupun calon wakil gubernur yang menjadi pendampingnya di Pilkada Jakarta 2024.
Dalam hal ini, Jusuf Hamka mengibaratkan dirinya bak kunci inggris. Artinya, terbuka dengan siapa pun yang akan menjadi pendampingannya nanti.
"Kalau calon wakil gubernur kan sudah bilang, dari Pak Ketua Umum kepingin saya dengan Mas Kaesang. Tapi kalau saya menempatkan diri saya, saya ini kayaknya mungkin temen-temen mesti tahu enggak, kunci inggris. Kunci inggris tahu gak? Sama apa saja bisa pas," ucap Jusuf Hamka.
"Saya bisa jadi wakilnya Mas Kaesang, saya bisa wakilnya Pak Ahok, saya bisa wakilnya Pak Anies, siapa saja gitu. Bahkan, kalau Pak Ridwan Kamil juga mau, saya bisa menyesuaikan diri. Saya enggak ada masalah," dia menambahkan.
Lebih lanjut, Jusuf Hamka menyampaikan, bila ditugaskan sebagai bakal calon gubernur, ada sejumlah nama yang dinilai berkompeten bersanding dengannya sebagai cawagub. Ada nama Budi Djiwandono, Budiman Sudjatmiko, Maruarar Sirait.
"Kalaupun ditugaskan sebagai calon gubernur, ada beberapa nama yang menurut saya yang bisa menemani saya, yaitu saudara Budi Djiwandono, Budiman Sudjatmiko, atau Maruarar Sirait, itu juga cukup baik," ucap Jusuf Hamka.
Sementara itu, Jusuf Hamka juga menyebut dua nama dari kalangan agamis yaitu Waketum PBNU, KH Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid dan Ustaz Das'ad Latif.
"Tapi kalau ada 2 tokoh agamis yang menurut sayam kalau saya didampingi jauh lebih bagus. Satu, wakil Ketua Umum PBNU KH Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid Hilal. Kebenaran memang guru saya, dan saya juga bendahara di NU," ucap Jusuf Hamka.
"Dan satu lagi, sahabat baik saya yang tentunya seorang kiai yang nasionalis, yaitu Ustaz Dasa'ad Latif. Itu pasti kita duet, yang satu mengingatkan saya, yang satu saya kerja. Jadi saya harus diingatkan," dia menandaskan.
Advertisement