Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep melakukan blusukan ke Kampung Ledok, Kaliwates, Jember, Jawa Timur.
Dia datang untuk menemani calon Bupati Jember Muhammad Fawait atau akrab disapa Gus Fawait.
Baca Juga
Dalam kunjungannya, Kaesang mendapati masih ada kampung yang warganya mengidap stunting. Padahal lokasinya tidak jauh dari kota Jember.
Advertisement
Putra sulung Presiden Jokowi itu kemudian mendatangi kampung tersebut. Dia menyusuri gang kecil dan menyapa warga.
"Intinya tadi diajak jalan oleh Gus Fawait selaku calon Bupati Jember untuk melihat sebenarnya di tengah kotapun ada sebuah kampung yang dimana adanya tinggi stunting," kata Kaesang dalam keterangannya, Selasa (1/10/2024).
"Jadi ini saya rasa ini pekerjaan rumah buat Gus Fawait untuk nanti memimpin Jember berikutnya." tambahnya.
Menurut Kaesang, Gus Fawait dan wakilnya Djoko Susanto akan mampu mengentaskan stunting di Jember.
“Insyaallah enggak ada stunting lagi,” tutupnya.
Kaesang dan Gus Fawait sempat membagikan susu kepada anak-anak di Kampung Ledok, Kaliwates, Jember, juga tak luput diajak swafoto oleh warga.
Kaesang Pangarep Sebut Toleransi Beragama Harus Jadi Komitmen Pemimpin
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menghadiri undangan Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Adapun, dia menyinggung soal toleransi antar umat beragama. Dalam acara tersebut, hadir juga calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin, Yamin AR-Ananda yang didukung PSI.
"Kalau membahas tentang toleransi, ini intinya itu dari kemauan dari pemimpin itu sendiri," kata Kaesang dalam keterangannya, Jumat (27/9/2024).
Dia mengambil contoh yang dilakukan Gibran Rakabuming Raka saat menjabat sebagai Wali Kota Solo. Kala itu, terjadi banyak masalah terkait toleransi umat beragama.
Namun, dia menambahkan, komitmen Gibran untuk menyelesaikan permasalahan toleransi jelas. Sehingga, upaya pendekatan terus menerus, disertai dengan ketegasan, akhirnya membuat semua pihak bisa saling menerima.
"Toleransi itu mendatangkan kebaikan dan kesejahteraan, balik lagi di Kota Solo bukan cuma warga muslim, ada warga Kristen, Hindu, Budha, Katholik, tidak mungkin jika hanya mementingkan satu golongan," tegas Kaesang.
Advertisement