Liputan6.com, Jakarta - Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lolly Suhenty menujukkan data soal rekomendasi pengawas Pemilu di Pilkada 2024. Hasilnya, ada 180 rekomendasi pemungutan suara ulang (PSU). Namun 26 di antaranya tidak melaksanakannya rekomendasi karena perbedaana perspektif Bawaslu dengan KPU.
“Karena ketika rekomendasi disampaikan ke KPU, dan kemudian KPU melakukan kajian juga, maka 26 tidak dilaksankaan,” kata Lolly saat media gathering dan diskusi media di Kepulauan Bintan, Selasa (3/12/2024).
Baca Juga
Selanjutnya, Lolly menambahkan untuk rekomendasi penghitungan surat suara ulang atau PSSU, ada sebanyak 33 rekomendasi dan semua rekomendasi itu dilaksanakan.
Advertisement
“Kemudian ada Pemungutan Suara Lanjutan (PSL) ada 5 rekomendasi dan semuanya dilaksanakan. Ada juga 62 pemungutan suara susulan (PSS) dan 62-nya dilaksanakan,” jelas dia.
Dari data tersebut, Bawaslu merefleksikan dari jumlah sebaran, terlihat rekomendasi atas peristiwa PSU, PSSU, PSL, PSS, secara data mengalami penurunan dari pemilu sebelumnya. Maknanya, pertama kerja tim adhoc lebih baik, sehingga kesalahan yang harus dikoreksi tidak banyak.
“Refleksi kedua, upaya pencegahan berarti kuat, seperti ada yang nyoblos dua kali karena kertasnya nempel di Cianjur tapi bisa dicegah, sehingga yang masuk hanya satu, dan satu lagi masuk klasifikasi surat suara rusak,” ungkap Lolly.
“Maka terhadap peristiwa itu, PSU direkomendasikan tidak dilakukan, karena hak pilihnya tidak terlanggar. Artinya pencegahan bisa dilakukan secara cepat dalama momentum yang tepat,” imbuh dia.
Kolaborasi
Sebagai refleksi ketiga, Lolly menyebut adanya kolaborasi yang baik antara penyelenggara di Bawaslu-KPU dan juga media yang menjadi pemantau serta para saksi yang melihat proses itu.
“Antara sekian banyak peristiwa yang mencuat hari ini, maka kita harus bisa menyatakan secara garis besar bahwa Pilkada 2024 berjalan dengan baik,” dia menandasi.
Advertisement