Liputan6.com, Bali - Kotak suara untuk pemilu legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) di Kabupaten Jembrana, Bali, masih kurang 45 buah.
Hal tersebut diketahui setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat menghitung kotak suara yang datang. Bahkan, ditemukan juga sebagian kotak suara yang rusak.
"Kami sudah menerima kiriman kotak suara untuk pemilu legislatif dan presiden, tapi setelah dihitung ada lima kotak suara rusak, serta masih ada kekurangan berdasarkan jumlah TPS serta kebutuhan penghitungan suara tingkat kecamatan dan kabupaten," ujar Ketua KPU Jembrana I Ketut Gde Tangkas Sudiantara, dilansir Antara, Jumat (19/10/2018).
Advertisement
Dia mengatakan, kotak suara yang diterima dan telah diperiksa saat datang pada Kamis, 18 Oktober 2018 itu terbuat dari kertas tebal dan membutuhkan kehati-hatian saat distribusi, maupun merangkainya agar tidak rusak.
Oleh karena itu, menurut Sudiantara, pihaknya akan melakukan pengamanan ketat distribusi kotak suara ke masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS) agar tidak rusak atau basah terkena air.
"Petugas masing-masing TPS juga akan kami berikan sosialisasi dan pelatihan singkat terkait bahan kotak suara yang berbeda dengan pemilu sebelumnya. Kalau yang sebelumnya kan menggunakan bahan aluminium," paparnya.
Bahkan, Sudiantara menjelaskan, untuk pengamanan kotak suara, khususnya saat pemungutan dan penghitungan suara, akan mendapatkan pembahasan khusus agar pemilu di Jembrana berjalan lancar dan aman.
Untuk kedatangan logistik Pileg dan Pilpres 2019, kata dia, pihaknya mendapatkan kiriman 4.370 kotak suara untuk 871 lokasi TPS.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sudah Minta Ditambah
Terkait kerusakan dan kekurangan kotak suara, Sudiantara mengaku sudah melaporkan ke KPU RI agar segera diganti serta ditambah.
"Dengan demikian, saat tahapan distribusi kotak suara ke TPS maupun PPK, jumlahnya sudah lengkap serta dalam kondisi yang baik," kata dia.
Selain kotak suara, menurutnya, Kabupaten Jembrana juga masih kekurangan 1.464 bilik suara, karena saat ini baru memiliki 2.202 unit, sedangkan yang dibutuhkan 3.484 unit.
"Kekurangan bilik suara ini juga sudah kami laporkan ke KPU RI bersama dengan kekurangan kotak suara. Semoga bisa segera mendapatkan kiriman, agar tahapan pemilu berjalan lancar," tandas Sudiantara.
Advertisement