Margahayuland Gencar Kembangkan Properti di Bandung

PT Margahayu Land Development kini mengembangkan dua proyek properti terpadu di Bandung, Jawa Barat.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Jun 2015, 15:07 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2015, 15:07 WIB
Pasar Properti Indonesia Berjalan Lamban
Penampakan proyek pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (10/6/2015). Kondisi perekonomian Indonesia pada kuartal I-2015 mengalami perlambatan dan berdampak pada pertumbuhan pasar properti. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan pesat ekonomi dan pariwisata di Bandung, Jawa Barat, menjadi alasan pengembang untuk gencar membangun proyek properti di kota berjuluk Paris van Java tersebut.

PT Margahayuland Development salah satunya, kini mengembangkan dua proyek properti terpadu (mixed use) sekaligus di Bandung, Jawa Barat.
CEO Margahayuland Development, Anti Gantira Nathin mengungkapkan di Bandung saat ini perusahaan sedang membangun dua proyek high rise building yakni M Penthouse di Jalan Soekarno-Hatta, dan apartemen tower Champa di proyek mixed use Newton The Hybrid Park Buah Batu.

"Tower Champa ini konsepnya apartemen kompak dengan harga mulai Rp 500 juta hingga Rp 750 juta per unit," ujar Anti yang dihubungi Liputan6.com, Rabu (17/06/2015).

Tahap konstruksi kini sudah mencapai 50 persen, dengan investasi diperkirakan mencapai Rp 300 miliar. Sumber pendanaan, Anti menuturkan, berasal dari kas internal dan uang muka konsumen.

Marhagayuland hanya menjual 200 unit apartemen saja, sedangkan sisanya sebanyak 150 unit akan dipertahankan dan dikelola sebagai hotel. Langkah ini dilakukan untuk menstabilkan pendapatan perusahaan di tengah pasar properti yang kurang kondusif.

Proyek lain yang sedang dikembangkan di Bandung adalah mixed use M Penthouse di Jalan Soekarno-Hatta yang merupakan kawasan premium di Bandung.
Menurut Anti, konstruksi proyek tersebut sudah menuntaskan tahap pemancangan pondasi dan secepatnya dilanjutkan dengan pengerjaan struktur pondasi. Selain apartemen, gedung ini juga akan diisi unit perkantoran dan komersial.

Sedangkan penjualan apartemen premium di proyek tersebut sudah 50 persen dari 85 persen yang rencananya dijual sebanyak 350 unit. Harga jual apartemen mulai dari Rp 750 juta.

"Tidak semua unit dijual, karena sebagian kami keep sebagai aset," ungkap dia.

Perusahaan properti ini sebelumnya juga telah mengembangkan Apartemen Menara Latumenten di Jakarta Barat, dan saat ini sedang membangun tujuh proyek high rise building lain di Jakarta dan Bandung.

Margahayuland menyatakan sedang menjajaki lokasi di beberapa kota besar lain untuk pengembangan proyek high rise, salah satunya Balikpapan.
Anti mengakui pasar properti mengalami kelesuan permintaan di semester I tahun ini. Namun diyakini penjualan akan lebih baik di semester II 2015.

"Harapan kami di semester kedua akan lebih baik. Pelonggaran aturan LTV salah satu alasannya, meski pelonggaran itu juga tidak akan serta merta mendorong permintaan, karena ada time lag nya," ujar Anti. (Rinaldi/Ahm)

 

Reporter: Muhammad Rinaldi

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya