Liputan6.com, Jakarta Naiknya harga properti beberapa tahun belakangan ini ternyata tidak menyurutkan minat kaum muda untuk memiliki properti sejak dini. Sebuah survei di Indonesia mengungkapkan, anak muda usia 20-30 tahun sudah siap membeli properti.
Survei menunjukkan bahwa 70 persen anak muda menyatakan ingin membangun rumah tapak (landed house). Padahal, rumah tapak ini biasanya memiliki harga lebih tinggi ketimbang apartemen sederhana.
Namun jangan pesimistis dulu. Bagi Anda yang masih berusia 20 tahunan, ada banyak cara yang bisa dicoba untuk mewujudkan mimpi memiliki properti impian. Jangan khawatir soal pendapatan yang terbatas, karena yang paling penting adalah tekad yang kuat.
Advertisement
Hal ini senada dengan yang diungkapkan Mike Rini Sutikno, perencana keuangan dari Mitra Rencana Keuangan, seperti dikutip dari Rumah.com
Usia muda adalah waktu yang tepat untuk membeli rumah karena belum banyak keperluan dan tanggungan keluarga. Untuk itu tabungan dari sejak dini adalah hal yang wajib direncanakan.
“Seseorang yang baru lulus kuliah dan bekerja, gaji pertama harus mulai ditujukan untuk menabung uang muka. Jangka waktu menabung untuk uang muka bisa ditargetkan minimal dua tahun. Karena kalau lebih dari itu, harga rumah bisa semakin melambung,” papar Mike.
“Cara paling mudah adalah dengan menyisihkan setengah dari uang gaji untuk ditabung membayar uang muka. Kekurangannya bisa di dapatkan dari uang THR (Tunjangan Hari Raya) dan bonus tambahan.” tambahnya.
Mengenai usia, menurut Mike, semakin muda akan semakin baik. Misalnya kisaran usia 22 sampai 26 tahun. Sehingga pada usia 28 sampai 30 tahun uang muka yang dibutuhkan sudah terkumpul dan siap mengajukan KPR.
“Intinya ketika ada kebutuhan punya rumah Anda harus menomorduakan keinginan untuk senang-senang. Karena kebutuhan beli baju, tas dan lain sebagainya bisa dialokasikan untuk menambah uang tabungan,” saran Mike.
Nah setelah uang DP terkumpul, Anda bisa mulai mengajukan KPR dengan menyisihkan maksimal 30 persen dari penghasilan tetap.
“Kalau sudah terbentuk disiplin menabung DP, nantinya Anda tidak akan kesulitan menyicil KPR bulanan,” ucap Mike.
Bila Anda masih merasa kesulitan mengumpulkan uang muka dalam waktu dua tahun, masih ada beberapa cara yang wajib dicoba untuk menambah penghasilan dan pundi-pundi tabungan.
Mulai berinvestasi
Apakah Anda memiliki uang tabungan dengan jumlah tertentu di rekening bank? Daripada dibiarkan begitu saja, ada baiknya Anda mulai berinovasi untuk memanfaatkannya sebagai modal usaha.
Bayangkan jika mendapatkan tingkat pengembalian setidaknya dua kali lipat selama dua tahun. Jika investasi awalnya sebesar Rp15 juta, maka hasilnya sudah Rp30 juta. Ditambah modal awal, Anda sudah punya tabungan 45 Juta.
Saat ini banyak jenis investasi yang bisa dilakukan kaum muda, mulai dari membeli saham dan menanam modal di bisnis teman, sampai mengoleksi barang-barang hobi, seperti sneakers, action figure, dan komik.
Tinggal di rumah orang tua
Daripada mengontrak, Anda bisa meminta bantuan orang tua untuk meminimalisir pengeluaran. Misalnya dengan menumpang tinggal di rumah mereka sementara waktu.
Meski hidup mandiri di rasa lebih mudah, namun tinggal di rumah orang tua bisa menghemat pengeluaran bulanan Anda. Dalam waktu dua tahun, Anda bisa menghemat pengeluaran Rp30 juta sampai Rp50 jutaan.
Pinjaman tanpa bunga
Masih kekurangan uang untuk membayar DP rumah? Anda bisa memanfaatkan “bank saudara” demi mendapat pinjaman tanpa bunga.
Dengan mencari pinjaman dari saudara, sanak keluarga, atau teman untuk tujuan ini Anda bisa terhindar dari bunga yang berkali lipat. Meski begitu, Anda harus berkomitmen untuk membayar tepat waktu.