Liputan6.com, Jakarta Tingkat penyerapan ruang perkantoran di Jakarta secara umum didorong oleh pre-komitmen di proyek-proyek yang baru rampung. Demikian hasil riset yang dirilis konsultan properti JLL selama kuartal I-2016.
Di pasar kantor sewa, sentimen pun terlihat membaik di awal 2016. Hal ini terjadi sebagai akibat perbaikan ekonomi makro dan stabilisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Beberapa perkantoran Grade A yang baru rampung meningkatkan permintaan dari tenant yang melakukan upgrade.
Permintaan dari sektor migas dan pertambangan masih lemah dan sejumlah perusahaan internasional dilaporkan lakukan perampingan. Sementara, permintaan dari sektor e-commerce tetap kuat, menyusul bertumbuhnya aktivitas penyewaan dari sektor ini pada akhir 2015. Perusahaan e-commerce asal China (Ali Baba) juga masuki pasar Indonesia di kuartal pertama 2016.
Advertisement
Meledaknya pertumbuhan perkantoran sewa sejak 2010 mengakibatkan booming di sektor konstruksi dan meningkatkan jumlah pasokan. Di kuartal I-2016 tiga proyek baru rampung dan mendorong total suplai sekitar 230.000 m2.
“Permintaan perkantoran sewa meningkat, tetapi banyaknya pasokan baru mendorong tingkat kekosongan yang lebih tinggi,” jelas James Taylor, Kepala Riset JLL Indonesia, seperti ditulis Rumah.com.
Tingkat kekosongan ruang menyentuh double-digit di 2015. Dengan pre-komitmen mencapai 20% – 30% di proyek-proyek baru di kuartal I-2016, berarti kekosongan ruang perkantoran terus meningkat. Namun, tingkat kekosongan rata-rata menurun dengan penyelesaian proyek berkualitas tinggi yang memiliki tingkat hunian di atas 90%.
Dengan pasar sewa yang terus menurun dalam tiga kuartal terakhir yang disebabkan masuknya sejumlah besar suplai baru ke pasar, membuat landlord tetap fleksibel dalam menyewakan ruang kantor untuk mempertahankan atau meningkatkan tingkat hunian. Meskipun terjadi peningkatan permintaan, persaingan untuk mendapat penyewa meningkat. Menyadari peluang penghematan biaya, beberapa penyewa berusaha melakukan negosiasi ulang kontrak sewa di kuartal I-2016.
Ruang Kosong Tetap Tinggi
JLL mencatat, sebanyak lebih dari 300.000 meter persegi pasokan baru diperkirakan akan memasuki pasar di sisa tahun dan tingkat kekosongan akan tetap relatif tinggi. Proyek-proyek perkantoran berkualitas yang berada di lokasi prima diprediksi akan berkibar. Hal ini disebabkan penyewa upgrader melihat peluang untuk mendapat harga sewa yang kompetitif.
Permintaan dari sektor migas dan pertambangan diperkirakan tetap lemah, sementara perusahaan e-commerce akan terus berkembang. Mengingat volume pasokan dan ketersediaan ruang, landlord akan terus menawarkan perjanjian sewa yang menarik untuk meningkatkan permintaan. Meskipun pasar masih berat, namun minat investor diperkirakan akan tetap kuat.