Liputan6.com, Jakarta Kekuatan dalam menjual produk properti tidak hanya terletak pada bagaimana keunikan produknya saja, tetapi juga pada bagaimana Anda memasarkannya.
Konsumen tidak akan tertarik pada keunggulan-keunggulan produk Anda, kecuali Anda bisa mengungkapkannya dengan tepat dan menyampaikannya secara efektif kepada mereka. Hal ini berlaku pula untuk para agen properti.
Hingdranata Nikolay, seorang penulis buku Menjual dengan Mudah dan Cerdas, mengatakan seorang penjual sebaiknya tidak meremehkan hal-hal kecil yang dianggap tidak berpengaruh terhadap penjualan Anda.
Advertisement
“Bagi saya, apa pun hal kecil dalam proses menjual pasti akan memberikan tambahan kekuatan untuk menjual,” tulis Hingdranata seperti dikutip dari laman Rumah.com.
Baca Juga
Ia sempat merangkum pengalaman-pengalamannya dalam memasarkan produk dan membagikan sejumlah tips. Berikut di antaranya:
Selalu Tiba Lebih Awal
Bila Anda kerap tiba lebih awal, konsumen akan melihat kesiapan Anda. Tiba lebih awal menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang memiliki kemampuan antisipasi tinggi. Ia menegaskan bahwa lebih baik datang lebih awal 1 jam dibanding terlambat 1 detik.
Jika Anda datang lebih awal pada tempat yang telah disepakati untuk pertemuan, Anda bisa leluasa menentukan tempat duduk, menentukan sudut pandang, sampai menentukan menu makanan.
Anda bisa memilih spot yang membuat klien Anda lebih rileks, sehingga pada akhirnya lebih fokus pada pemaparan Anda.
Pilih Tempat Pertemuan yang Solid
Saat Anda membuat janji terhadap klien atau calon konsumen, biasanya Anda menawarkan lokasi pertemuan. Dalam hal memilih lokasi, berikut tip berguna, antara lain:
- Pilih tempat yang sudah sering Anda datangi dan Anda kenal dengan baik lingkungannya. Anda harus mengetahui lokasi, menu makanan yang paling enak, atau bahkan hingga nama pelayannya.Di tempat ini Anda seperti sedang bermain di kandang sendiri. Anda punya daya pengaruh yang sangat besar.
- Plih tempat yang matang dan bisa diandalkan kualitasnya dari sisi pelayanan atau orang-orang yang ada di situ. Tidak semua kafe atau restoran memiliki suasana yang kondusif.Untuk melakukan presentasi di depan klien atau calon konsumen, tentu diperlukan suasana yang nyaman dan tidak terlalu bising.
- Jangan sampai presentasi Anda terganggu oleh hilir mudik pelayan restoran atau pengunjung lainnya. Gangguan kecil saat pertemuan akan menimbulkan arah dan tingkat emosional yang kurang sehat di kepala calon pembeli.
Misalnya sebuah intersepsi sambungan telepon dari pihak lain yang membatalkan transaksi yang dianggapnya berharga, bisa saja menimbulkan persepsi yang kurang sehat juga terhadap pertemuan Anda.
Atur Gesture Anda
Dalam gerak-gerik tubuh, pergeseran posisi duduk ternyata menimbulkan perbedaan kenyamanan yang cukup siginifikan.
Sebaiknya Anda ambil posisi duduk di sebelah kanan. Perhatikan bahwa bagian tubuh sebelah kanan dikendalikan oleh belahan kanan otak, atau lebih sering disebut otak kanan.
Karena itu, saat kita mengambil posisi sudut pandang kanan calon pembeli (dia memandang ke sebelah kanan).
Perlu Anda ketahu, posisi duduk yang tepat akan menimbulkan kenyamanan hingga 30%. Sehingga, konsumen akan percaya kepada Anda, karena kedekatan tadi.
Jangan Pernah Terlihat Tergesa-gesa
Sales yang profesional sebaiknya tidak terlihat tergesa-gesa atau mudah panik. Untuk itu jangan pernah mendesak agar konsumen Anda harus membeli hari itu juga. Berikan kesempatan untuk mereka berpikir dengan tenggat waktu yang tidak terlalu lama.
Kemudian, jangan segan-segan untuk menunjukkan kesan laris dan kesibukan jadwal Anda. Bila Anda dan klien diajak untuk bertemu kedua kali, maka jangan tunjukkan bahwa Anda segera siap bertemu Anda kapan pun.
Tunjukkan bahwa properti Anda sedang banyak dicari dan Anda harus membagi waktu dengan klien yang lain.
Trik Kartu Nama
Gunakan kartu nama yang solid dan tidak lembek yang terbuat dari plastik yang transparan. Bila di saku Anda terdapat kartu nama dengan kondisi fisik yang terlipat, lecek, dan sebagainya, hal yang harus Anda ucapkan adalah, “Maaf, kartu nama saya habis. Sehingga, tinggal menyisakan yang ini saja”.
Setelah itu, jangan anggap remeh cara memberikan kartu nama. Cara tradisional untuk memberikan kartu nama yang biasa dilakukan banyak pebisnis adalah memberikan dengan kedua tangan seraya tubuh Anda membungkuk.
Cara itu ada benarnya juga. Tetapi, tidak ada salahnya, untuk menekankan pilihan nomor kontak lain dengan cara ditulis. Tujuannya, agar konsumen Anda mudah mengingatnya.
Tatap Mata
Saat berbicara, jangan lupa untuk mengontrol tatap mata. Sebaiknya jagalah tatap mata sekitar 75%. Artinya, Anda tidak perlu memandang mata klien Anda tanpa kedip. Boleh sesekali untuk melihat sekitar atau berkedip.
Tips berikutnya, gerakkan mata sesekali ke arah kiri bawah. Cara ini merupakan implementasi ilmu Neuro Linguistic Programm (NLP). Dimana tatap mata yang seperti ini menunjukkan bahwa Anda benar-benar memikirkan dan mempertimbangkan omongan klien Anda.
Jabatan dan sentuhan tangan
Sebuah studi di Amerika mengatakan, beberapa profesi seperti petugas perpustakaan dan penjaga restoran yang menjabat tangan kepada pengunjung pertama kali, dinilai sangat ramah bersahaja.
Untuk itu berikut tips mengenai jabatan tangan dengan atau menyentuh calon pembeli:
– Jaga tangan tetap kering dan hangat
– Jangan menjabat seperti robot
– menyentuh untuk menyimpan pesan
Salah satu teknik menyimpan pesan di pikiran calon pembeli yang cukup praktis adalah dengan menjabat tangan atau menyentuh sambil mengatakan pesan yang ingin Anda simpan.
Tahan jabat tangan sejenak dan baru lepaskan setelah pesan selesai Anda sampaikan.
Fokus dan Menyukai
Terakhir, adalah usahakan untuk fokus tidak memikirkan apakah konsumen akan menyukai saya atau tidak. Tetapi pkirkan bahwa Anda menghargai waktu mereka, dan betapa Anda tertarik kepada mereka.
Rasa suka akan menarik rasa suka yang lain. Rasa ingin disukai hanya akan memancing penolakan. Satu hal yang harus Anda ingat, merekalah bintangnya. Bukan Anda!.
Jadi sorotilah apa yang menjadi daya tarik konsumen dan bukan produk Anda. Beirkut ini tips yang harus Anda lakukan:
– lebih banyak bertanya, kurangi bicara.
– Hanya berbicara kalau ditanya dan ada topik yang mereka tunjukkan ketertarikannya. Dan batasi bicara Anda 1-3 menit, sebelum kemudian Anda beralih ke bertanya lagi ke mereka.
– “sambut” setiap ucapan yang klien sampaikan dengan kalimat respon positif.
– Dan jangan lupa untuk tersenyum ikhlas.
Feature picture: pixabay.com