Percantik Eksterior Rumah dengan Taman Vertikal

Taman vertikal atau disebut juga dengan vertical garden merupakan gaya berkebun urban yang tercetus akibat keterbatasan lahan.

oleh Kantrimaharani diperbarui 25 Okt 2016, 12:30 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2016, 12:30 WIB
Percantik Eksterior Rumah dengan Taman Vertikal
Taman vertikal atau disebut juga dengan vertical garden merupakan gaya berkebun urban yang tercetus akibat keterbatasan lahan.

Liputan6.com, Jakarta Taman vertikal atau disebut juga dengan vertical garden merupakan gaya berkebun urban yang tercetus akibat keterbatasan lahan. Tujuan dibuatnya taman vertikal pun bermacam-macam, ada yang menjadikan sebagai penghijauan, kegiatan produktif, hingga estetika.

Karena manfaatnya yang multifungsi itulah yang menyebabkan taman vertikal kian digandrungi oleh pencinta tanaman. Bahkan taman vertikal juga menambah nilai estetik pada bangunan komersial dan perkantoran.

Namun, selain bangunan komersial dan perkantoran, sebenarnya teknik taman vertikal juga sangat tepat jika diterapkan pada hunian, baik rumah tapak maupun hunian vertikal.

Pasalnya, saat ini rumah-rumah baru sangat minim lahan. Sedangkan sejatinya manusia sangatlah membutuhkan penghijauan sebagai sumber oksigen dan menjadi media relaksasi saat di rumah.

Jadi, tidak ada salahnya bila Anda mencoba membuat taman vertikal di rumah, meskipun lahan yang tersedia hanya berukuran 3mx2,5mx3m.

M. Ismail Saleh, Pegiat lingkungan dari Urban Hidroponik mengatakan taman vertikal merupakan teknik berkebun yang paling mudah untuk dilakukan oleh masyarakat umum. Artinya, masyarakat yang awam mengenai tanaman, juga bisa menerapkan teknik ini di rumah. Ia juga berbagi tips cara membuat taman vertikal minimalis.

1. Siapkan media tanam 

“Tidak ada perbedaan yang mendasar untuk mengklasifikasikan media tanam, baik pada landscape garden (taman datar) maupun taman vertikal. Namun alangkah lebih baiknya bila menggunakan media tanam yang tidak terlalu berat. Tentunya sesuaikan juga dengan kondisi dinding rumah Anda,” ujar Ismail seperti dilansir dari laman Rumah.com, Selasa (25/10/2016).

Beberapa media tanam yang bisa digunakan antara lain, rockwool, batu dan pasir, sekam, zeolite (kerikil kecil, bukan seperti kerikil di jalan), dan cocopeat.

“Namun umumnya, media tanam yang mudah dicari dan bisa membantu proses penyemaian adalah rockwool. Nanti rockwool yang sudah dibeli potong menjadi kecil berukuran 2cm membentuk dadu atau balok,” katanya.

2. Pilih bibit dari tanaman yang cocok untuk taman vertikal

 “Sebelum memilih bibit, Anda harus membuat daftar jenis tanaman yang hendak ditanam. Saran saya, cari tahu dahulu jenis tanaman yang mau ditanam. Misalnya, bagaimana dengan waktu tumbuhnya, manfaatnya, dan kendalanya.”

“Anda bisa menggunakan jenis tanaman sayuran seperti pakcoy, caisim, salada makan, bayam, kangkung, dan juga bisa dikombinasikan dengan bunga anggrek,” katanya.

Tanaman sayuran diharapkan juga bisa menjadi dapur hidup di rumah. Misalnya, kangkung yang mengalami proses regenerasi yang cepat yakni 3-5 kali dalam setahun.

“Hati-hati bila Anda hendak menanam pakcoy atau bayam dan langsung dipetik. Karena kedua tanaman tersebut membutuhkan waktu yang agak lama untuk tumbuh kembali. Tanaman salada juga ternyata proses tumbuhnya bisa 2 minggu apabila rajin diberikan nutrisi.” ujar Ismail.

3. Siapkan wadah penanaman

 Wadah untuk menanam juga bervariasi. Namun, Ismail berpesan sebaiknya siapkan juga wadah yang tepat sebagai penunjang proses persemaian.

“Misalnya, netpot, paralon, dan baki berbahan plastik dan bukan yang terbuat dari seng. Sebab, baki yang terbuat dari seng akan memperlambat pertumbuhan bibit. Jadi sangat penting mengetahui semua jenis wadah yang diperlukan untuk semua proses penanaman dan persemaian,” ujarnya.

4. Perlakukan bibit sebagai bayi

 Setelah semua media tanam, bibit, dan wadah sudah siap digunakan. Selanjutnya adalah perhatikan cara menanamnya.

“Tahap pertama, rockwool yang sudah dipotong berbentuk dadu tadi, dihamparkan pada sebuah baki. Kasih air agar lembap. Setelah basah semua, rockwool dilubangi bagian tengahnya namun jangan sampai tembus.”

“Cara kedua, adalah bibit yang sudah dibeli diletakkan pada bagian tengah rockwool. Jumlah bibit 1 butir. Lalu tutup dan simpan pada ruangan yang gelap. Pada proses persemaian, anggaplah Anda sedang merawat bayi. Anda harus rajin melihat kembali semai dalam waktu 2-4 hari,” kata Ismail.

Saat sudah tumbuh kecambah. Kenakan sinar matahari, kira-kira 10 menit. Setelah itu, pindahkan bibit yang masih ada pada rockwool ke dalam netpot.

Jika tanaman sudah tumbuh kira-kira 2cm - 3cm netpot tadi bisa dipindahkan pada taman vertikal, yang sudah didesain menggunakan paralon. Adapun paralon berfungsi sebagai alat untuk perairan tanaman. Paralon dilubangi dengan diameter 4,5mm. Agar tetes-tetes air bisa mengenai tanaman.

5. Jangan lupa kasih nutrisi

 “Tumbuh kembang tanaman sangat berpengaruh terhadap nutrisi yang diberikan oleh Anda. Jenis nutrisi yang baik untuk tanaman adalah nutrisi (ab mix),” tutur Ismail.

Foto: pixabay.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya