Mengapa Bisnis Properti Bikin 'Nagih'?

Atas dasar inilah, para 'orang berduit' gemar berbisnis properti. Entah itu pemain bola, pekerja eksekutif, hingga kalangan selebriti.

oleh Fathia Azkia diperbarui 29 Agu 2018, 09:21 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2018, 09:21 WIB
Apartemen Investasi Tepat 2016? Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?
Investasi properti

Liputan6.com, Jakarta - Meski dalam kondisi terpuruk sekalipun, nilai jual sebuah properti rasanya sulit untuk turun drastis, khususnya di Indonesia.

Pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia dan beberapa negara lain tahun 1997, nilai properti ketika dijual pun masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan harga pembelian pertama. Bahkan setelah krisis mereda, nilai jual properti langsung melonjak drastis.

Kesimpulannya, meski kondisi ekonomi sedang terpuruk sekalipun, kenaikan harga properti akan selalu lebih tinggi daripada tingkat inflasi. Catat!(Jangan coba-coba beli rumah di pinggir kota tanpa menyimak ulasan wilayahnya di Area Insider Rumah.com)

Atas dasar inilah, para ‘orang berduit’ gemar berbisnis properti. Entah itu pemain bola, pekerja eksekutif, hingga kalangan selebriti termasuk juga manajemen artis seperti yang digeluti Gema Sakti.

Pria muda yang merupakan manajemen artis dari diva ternama Indonesia, Rossa, ini mengaku sudah mendalami seluk beluk bisnis properti sejak 17 tahun lamanya.

Lagi cari rumah? Gunakan Review Properti dari Rumah.com untuk mendapatkan ulasan dan analisis yang mendalam serta obyektif tentang rumah idaman)

Sebelumnya selama 10 tahun ia bekerja di industri properti pada berbagai perusahaan pengembang, hingga akhirnya memutuskan untuk menjadi investor seraya menjalankan bisnis PR agency-nya yang dinamakan Gelang Emas.

“Jadi kalau dulu saya berprofesi sebagai karyawan perusahaan properti, sekarang saya memilih sebagai pemain atau investornya. Dan ternyata, menjadi investor properti itu sangat-sangat mengasyikkan di samping sebagai konsultan PR saya juga sering mengadakan event terkait properti,” katanya saat ditemui Rumah.com dalam satu acara.

Contoh event properti yang pernah sukses diselenggarakannya adalah Alam Sutera Property Expo 2016, Alam Sutera Grand Property Expo 2015, hingga Kota Ayodhya Topping Off Celebration.

Menurut Gema, faktor terbesar yang membuatnya ‘ketagihan’ berinvestasi properti tak lain adalah karena capital gain alias keuntungan yang kerap diraupnya.

“Investasi properti itu benar-benar menjanjikan minimal 20% keuntungan dalam waktu dua tahun. Bahkan saya pernah merasakan sendiri, harga jual apartemen yang saya beli itu sudah naik dua kali pada waktu serah terima. Karena jadi hobi, ya akhirnya sudah tujuh tahun ini saya suka membeli properti untuk disewakan atau dijual kembali,” ujarnya.

Jika Anda merupakan pembeli hunian pertama dan masih ragu dengan rumah tinggal incaran Anda, tanyakan apa saja informasi yang dibutuhkan melalui Tanya Agen.

Harga Jual Kembali 100%

Bisnis properti memang terbukti memberikan dua keuntungan sekaligus, seperti dikatakan Benny Lo dalam bukunya “Property Quadrant: Sukses Memulai Bisnis Properti”. Keuntungan yang dimaksud adalah:

1. Capital gain atau keuntungan yang didapat dari naiknya harga properti, dibandingkan dengan harga saat properti tersebut dibeli.

Sebagai pedoman investasi, potensi kenaikan harga sebuah rumah antara 10% – 20% per tahun. Namun, di lokasi-lokasi perumahan yang masih taraf pengembangan dan memiliki prospek baik, kenaikannya bisa di atas 25%.

2. Cashflow yaitu arus kas atau penghasilan dari investasi yang dilakukan. Dalam bisnis properti, cashflow bisa berupa uang sewa atau penghasilan yang diperoleh dari properti tersebut.

(Cari dan temukan investasi apartemen yang menguntungkan di listing apartemen jual)

“Salah satu keuntungan tersebut sudah pernah saya buktikan dari hasil penjualan apartemen Green Bay Pluit yang saat launching tahun 2010 saya beli seharga Rp300 juta. Saat sudah rampung tahun 2014, saya jual kembali harganya sudah naik menjadi Rp700 juta. Jadi selain membuat event properti, saya juga suka membeli produknya karena saya bisa melihat sendiri bagaimana prospeknya,” Gema bercerita.

Ditanya mengenai lebih suka berinvestasi properti jenis apartemen atau rumah tapak, ia mengaku bila untuk jangka pendek apartemen dinilai lebih menguntungkan sebab mudah dijual kembali atau disewakan.

“Sementara kalau rumah tapak itu kan butuh waktu lebih lama kalau untuk dijual kembali. Tapi nilai investasinya yang terus berkembang menarik saya untuk juga punya properti ini,” tukas pria yang belum lama ini dipercaya mengadakan acara Agung Podomoro Land.

Pameran Properti Online Terbesar di Indonesia “DealJuara” digelar mulai 20 Juli sampai 30 September 2018. Dapatkan berbagai penawaran menarik mulai dari DP 0%, cash back, gratis biaya KPR, hingga diskon Rp135 juta!

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya