Liputan6.com, Jakarta Pendiri Lippo Group Mochtar Riady mengungkapkan proyek Meikarta dilandasi dari pengamatan perusahaan bahwa kawasan Cikarang akan menjadi sebuah kota besar.
“Jika yang lainnya melihat ada ‘pohon’ di kawasan ini, kami melihat ada sebuah ‘hutan’ yang paling potensial untuk menjadi pengembangan terbaik di Asia Tenggara,” ujar Mochtar.
Baca Juga
Ia menuturkan, terdapat sedikitnya lima kawasan industri besar di Cikarang, Pelabuhan Patimban, dan speed railway yang siap beroperasi.
“Dari semua fasilitas dan infrastruktur tersebut, Lippo Cikarang menjadi pusat dari semuanya. Kami berpikir, tanah yang ada di kawasan itu tidak boleh dijual, namun harus dibeli. Nantinya, ini akan menjadi sesuatu yang jauh lebih besar dan menjadi pusat perindustrian dan permukiman,” katanya.
Advertisement
Mochtar optimistis Meikarta nantinya bertransformasi layaknya Kota Manhattan di New York, Amerika Serikat. Pasalnya, ada dua pelabuhan baru di kawasan ini, yakni Patimban dan perluasan Pelabuhan Tanjung Priok.
“Dengan demikian, Meikarta akan membantu pemerintah dalam mengurangi cost of production yang digembor-gemborkan selama ini. Saat ini, di Cikarang ada 11 macam cost of production, di mana empat di antaranya bisa dikendalikan oleh pemilik bisnis, sedangkan tujuh sisanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Kota baru Meikarta membuat biaya produksi akan turun, karena antara pelabuhan dan instruktur darat saling terhubung dalam sebuah kawasan mandiri,” ujar Mochtar.
(*)