Liputan6.com, Denpasar - Hujan deras mengguyur kota Negara, Jembrana, Bali. Namun dalam kondisi hujan lebat ini justru terjadi kebakaran hebat yang melahap gudang sekaligus pengolahan kayu UD Suranadi, milik Gusti Ketut Suiarta (57).
Amukan api begitu cepat melalap seluruh isi termasuk bangunan berukuran 24 x 9 meter itu sehingga nyaris tak ada barang tersisa.
Dari informasi yang dihimpun, kebakaran diketahui pertama kali oleh I Gusti Ketut Supriadi (16), anak pemilik gudang tersebut. Melihat api sudah membesar dia langsung berteriak minta tolong kepada warga untuk membantu memadamkan api.
Usaha warga untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya sia-sia. Api justru semakin membesar dan telah membakar isi gudang dan seluruh bangunan gudang.
Lima unit pemadam kebakaran pun dikerahkan. Api baru bisa dipadamkan sekitar lima jam setalah bangunan dan isinya ludes terbakar.
Suiarta mengetahui kalau gudang kayu miliknya terbakar setelah ditelepon oleh salah seorang tetangganya.
Advertisement
"Saat kebakaran itu, saya tidak ada di rumah karena saya mengembalikan mobil yang saya pinjam kepada pemiliknya," kata Suiarta di Jembrana, Senin (14/12/2015).
Baca Juga
Dia memperkirakan penyebab kebakaran tersebut akibat korsleting listrik. Indikasinya dua hari sebelum kejadian lampu tiba-tiba redup seperti korsleting.
Kepala Satpol PP Pemkab Jembrana IGN Rai Budi mengatakan kebakaran di tengah hujan lebat itu tidak memakan korban jiwa. Adapun kerugian ditaksir mencapai Rp 500 juta lebih.
"Kami mengalami kesulitan memadamkan api karena di gudang banyak kayu yang mudah terbakar dan serbuk gergaji. Tapi kami telah berupaya maksimal agar api tidak merembet ke bangunan rumah," kata Rai Budi.