Liputan6.com, Yogyakarta - Siswa serta guru TK dan SD Green School yang berlokasi di RT 04/22 Jambon Trihanggo, Gamping, Sleman, DI Yogyakarta gempar dengan adanya ancaman bom melalui SMS dari nomor tidak dikenal. Polisi langsung bertindak cepat mengantisipasi ancaman itu.
Kepala Sekolah TK SD Green School Eni Krisnawati mengatakan SMS berisi ancaman bom itu diterima sekitar pukul 09.00 WIB. Pesan tersebut meminta agar sekolah segera mengosongkan kelas karena sudah dipasang bom.
"Ancaman bom jam 9 pagi dikirim melalui pesan singkat ke ponsel suami yang langsung melaporkan ancaman itu ke Polres Sleman," ujar Eni, Rabu (3/2/2016).
Kegiatan belajar mengajar terpaksa dihentikan akibat ancaman bom tersebut. Tercatat, ada sekitar 70 siswa PAUD dan TK serta 40 siswa SD di sekolah tersebut. Para orangtua yang mendapat pemberitahuan di grup Whatsapp sekolah langsung menjemput buah hatinya.
Baca Juga
Kapolres Sleman Yulianto mengatakan, Tim Gegana Polda DIY sudah menyisir lokasi tersebut, tapi tidak ditemukan adanya bom tersebut. Tim Jibom Gegana Polda DIY sudah menyatakan jika kondisi di sekolah tersebut aman dari bom.
"Alhamdulillah, Gegana menyatakan bersih. Disisir oleh Gegana, hasilnya bersih. Tadi laporannya masuk ke Reskrim Polres Sleman lalu kontak Gegana," ujar Yulianto saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (3/2/2016).
Yulianto mengatakan, ia mendapat laporan ancaman bom tersebut dari pihak sekolah. Saat ini, polisi sedang menyelidiki siapa yang mengirimkan ancaman teror tersebut. "Masih penyelidikan ini. Belum ketemu. Kita lagi tanya-tanya apakah sekolah punya masalah atau tidak sebelumnya," kata Yulianto.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, pesan singkat itu ditujukan kepada Bapak Wisnu Baroto (49), warga Condongcatur, Depok, Sleman. Isi SMS menyatakan agar sekolah istri Wisnu segera dievakuasi karena dipasang bom.
Isi sms itu berbunyi, "Selamat pagi bapak yg terhormat. silahkan evakuasi anak anak karena bom sudah terpasang di sekolah istri anda.... JIHAD KEBATILAN."