Liputan6.com, Yogyakarta - Jumlah korban tewas akibat minuman keras oplosan di Yogyakarta meningkat. Jumlah korban yang sebelumnya 13 orang kini bertambah 4 orang hingga total korban tewas minuman maut ini menjadi 17 orang.
"Iya tambah lagi. 2 diantaranya mahasiswi, meninggal di kosannya di Banguntapan. 2 lagi di Sayegan di Sleman. Jumlah totalnya 17 orang," ujar Kapolres Sleman Yulianto, di Yogyakarta, Sabtu (6/2/2016).
Yulianto menduga ada kesamaan yang diminum para korban. Korban tewas miras oplosan menenggak minuman di tempat dan waktu yang berbeda.
Baca Juga
Mereka minum di 2 mes mahasiswa, yakni Asrama Pulodadi Babarsari dan Asrama Kamasan Yogya pada 2-4 Februari lalu. Mereka membeli minuman keras tersebut di Sleman.
Advertisement
Polisi telah menggrebek warung miras oplosan di wilayah Sayegan. Dari situ, MS, pemilik warung diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka.
Polres Sleman juga mengamankan SK dan istrinya sebagai penjual miras oplosan di Kecamatan Depok. SK dan istrinya diduga menjual miras campuran ethanol dengan kadar 96 persen
Baca Juga
Sementara itu, Kapolsek Banguntapan Kompol Suharno menjelaskan, 2 mahasiswi yang tewas itu adalah Siti Nur Dayantikaaba (22) dan Novrillah Gamawati (20). Keduanya warga Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara.
Diduga mereka juga menenggak miras oplosan seperti yang diminum para korban lainnya.
Di tempat kejadian perkara, polisi menemukan 1 botol minuman ringan, 4 botol air mineral dengan 2 botol kosong, 1 botol isi penuh arak, 1 botol isi setengah campuran arak, 1 kantong plastik berisi tisu disertai muntahan, 1 kantong berisi pindang goreng, 1 cangkir warna hitam berisi campuran arak dan 1 unit handphone.