Cuaca Buruk, Jalur Pendakian Gunung Kerinci Tetap Dibuka

Meningkatnya curah hujan berpotensi menyebabkan terjadinya badai dan kabut di puncak Gunung Kerinci.

oleh Bangun Santoso diperbarui 11 Feb 2016, 11:15 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2016, 11:15 WIB
Menikmati Pemandangan Dari Atas Atap Sumatera
Diperlukan konsentrasi khusus dan fisik yang prima saat melewati jalur terjal berbatu jelang puncak Gunung Kerinci. Tampak beberapa pendaki saat mencoba melintasi jalur di lereng Gunung Kerinci pada 15 Mei 2015. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jambi - Sejak sebulan terakhir, Jambi kerap diguyur hujan deras, tak terkecuali di kawasan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci. Bahkan lebih dari 3 kecamatan di daerah itu terendam banjir akibat hujan lebat dan meluapnya air sungai.

Meski demikian, Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat Seksi I Wilayah Kerinci menyatakan jalur pendakian Gunung Kerinci tetap dibuka.

"Memang kondisi cuaca kerap hujan lebat, namun (jalur pendakian) masih dibuka. Hanya saja kita ingatkan untuk waspada," ujar Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TNKS Seksi I wilayah Kerinci, Sephadi di Jambi, Kamis (11/2/2016).

Menurut dia, meningkatnya curah hujan berpotensi menyebabkan terjadinya badai dan kabut di puncak gunung. Oleh karena itu, pendaki selalu diberikan arahan agar waspada saat akan mendaki dan mendaftar di pos yang berada di Resort 10 Kersik Tuo.

"Saat pengarahan ini kami ingatkan akan kondisi cuaca, kami cek seluruh peralatan keamanan para pendaki," kata Sephadi.

Ia menambahkan, cuaca di Gunung Kerinci yang juga merupakan gunung api aktif tertinggi di Indonesia itu, tidak dapat diprediksi. Terkadang diselimuti kabut tebal, bahkan terjadi badai. Namun bisa saja cepat hilang terbawa angin kencang.

"Kondisi pendakian masih normal seperti hari biasa. Rata-rata 10-30 orang pendaki per hari yang melakukan pendakian," tambah Sephadi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya