Robot Semarang Berjaya di Amerika

Tim robot Semarang sempat tertinggal dari tim Israel di kompetisi robot di Amerika Serikat.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 04 Apr 2016, 19:33 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2016, 19:33 WIB
Robot buatan Semarang berjaya di kompetisi robot AS 20160304
Robot buatan Semarang berjaya di kompetisi robot AS (Liputan6.com / Edhie Prayitno Ige)

Liputan6.com, Semarang - Robot buatan Semarang berjaya di kontes robot internasional di Oosting Gymnasium Trinity College Ferris Athletic Center, Hartford, Amerika Serikat. Indonesia yang diwakili Universitas Sultan Agung ini sukses di ajang Trinity College International Fire Fighting Home Robot Contest yang digelar 2-3 April 2016.

Wakil Indonesia itu terdiri dari tiga mahasiswa Fakultas Teknologi yaitu dari Faisal Aminuddin, La Ode Muhammad Idris, dan Ahmad Zuhri. Mereka bersaing dengan 80 tim kontestan dari berbagai negara antara lain Tiongkok, Israel, dan berbagai negara bagian di Amerika Serikat.

Unissula membawa empat robot yaitu dua robot pemadam api beroda bernama Khaum I dan Khaum II serta dua robot pemadam api berkaki, dengan nama Sultan Agung I dan Sultan Agung II.

"Mulai dari tingkat junior atau dasar, tingkat high school, kemudian senior untuk mahasiswa dan umum, dan walking category untuk robot pemadam api berkaki," kata La Ode Muhammad Idris dalam surat elektroniknya, Senin (4/4/2016).

Tim robotik Unissula menjadi juara umum karena sukses memborong berbagai juara. Mulai robot pemadam api beroda berhasil menjadi juara  I dan II pada kategori senior. Kemudian juara I dan II pada kelas Robot pemadam api berkaki. Dan juga  penghargaan robot dengan performa terbaik serta best score  pada level 2 dan 3.

"Kami nyaris tertinggal dari tim Israel pada level 1, namun dua level berikutnya tim kami membalik keadaan dengan robot Khaum I dan Khaum II," kata Idris.

Saat ditanya kesulitannya, Idris mengaku adanya perubahan aturan mendadak. Perubahan itu terjadi sehari sebelum pertandingan. Tim Indonesia harus pontang-panting mencari komponen di Amerika.

"Menyesuaikan peraturan baru, robot yang sudah jadi harus disetting ulang," katanya.

Sukses menjadi juara umum di ajang internasional, menambah rasa percaya dirinya bahwa Indonesia mampu berjaya di negara yang menjadi kiblat kemajuan teknologi. Ia pun puas bisa mengibarkan bendera merah putih di lokasi perlombaan dengan predikat sebagai pemenang.

"Kami sangat bersyukur kepada Allah bisa menjadi juara umum. Terimakasih atas segala dukungan termasuk dari Kemenristekdikti yang ikut mendampingi selama acara," kata Idris.

Dalam kontes itu, Indonesia mengirim dua perwakilan yaitu Unissula dan Universitas Sriwijaya Palembang yang juga sebagai pemenang Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) tahun 2015 kategori robot pemadam api berkaki.

Wakil Rektor III Unisulla, Sarjuni SAg, MHum menyebutkan bahwa mahasiswa Indonesia ternyata sangat kreatif. Prestasi itu merupakan bukti, bahwa kota seperti Semarang  bisa menjadi kiblat kreatifitas.

"Terimakasih atas doa dan dukungan civitas akademika, pimpinan Unissula dan Pengurus YBWSA atas prestasi tersebut," kata wakil rektor III, Sarjuni SAg MHum. ‎

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya