Kematian Jutaan Ikan di Dekat Tambang Freeport Masih Misterius

Polda Papua yang menangani penyelidikan kasus kematian jutaan ikan itu mengirimkan sampel bangkai ikan dan air ke Puslabfor.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Apr 2016, 22:04 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2016, 22:04 WIB
20151219-Misterius, Ribuan Ikan Mati Mendadak di Kalideres-Jakarta
Ribuan ikan mati dan terapung di Danau Citra 6 Perumahan Citra Garden City, Kalideres, Jakarta, Sabtu (19/12). Ribuan ikan mati diduga akibat fenomena alam yaitu perubahan cuaca yang ektrim sehingga merusak ekosistem danau. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Papua - Kematian jutaan ikan di perairan Timika, Kabupaten Mimika, masih jadi misteri. Polda Papua kini menyelidiki penyebab kematian ribuan ikan yang terjadi tak jauh dari tambang PT Freeport Indonesia.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan penyelidikan dimulai dengan mengirimkan sampel bangkai ikan dan air yang ada di lokasi perairan tersebut. Sampel itu kemudian diserahkan ke Puslabfor di Makassar.

"Penelitian itu perlu dilakukan untuk memastikan penyebab matinya ikan hingga masyarakat enggan mengonsumsi ikan," kata Paulus, seperti dilansir Antara, Sabtu (23/4/2016).

Sementara itu, Kapolres Mimika AKBP Yustanto secara terpisah mengakui, pengiriman sampel ikan yang mati, ikan yang pingsan dan air sudah dikirim ke Puslabfor di Makassar sejak Kamis, 21 April 2016.

Penelitian penting dilaksanakan mengingat jumlah ikan yang mati jauh lebih banyak dibanding kasus serupa pada tahun lalu.

"Belum bisa dipastikan apa penyebabnya apakah disebabkan fenomena alam atau karena penyebab lainnya," kata Yustanto.

Ia menyatakan, sebelum kematian jutaan ikan, permukaan air di muara sempat naik hingga 30 poin.

Hal itu diduga menjadi pangkal masuknya ribuan ikan ke muara. Di saat yang sama, hujan deras terjadi di daerah pegunungan yang menyebabkan air sungai mengalir deras.

"Kemungkinan air di sekitar muara menjadi tawar hingga menyebabkan ikan mati," jelas Yustanto.

Ia mengatakan jutaan ikan yang mati itu dapat dilihat di sekitar Pulau Karaka dan Pulau Kuriri yang juga menjadi muara dari Kali Kabur yang airnya membawa tailing.

"Kita tunggu saja hasil penyelidikan dari Puslabfor dan bila penyebabnya bukan dikarenakan faktor alam, kami akan menyelidiki penyebabnya," kata Yustanto. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya