Liputan6.com, Papua - Kematian jutaan ikan di perairan Timika, Kabupaten Mimika, masih jadi misteri. Polda Papua kini menyelidiki penyebab kematian ribuan ikan yang terjadi tak jauh dari tambang PT Freeport Indonesia.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan penyelidikan dimulai dengan mengirimkan sampel bangkai ikan dan air yang ada di lokasi perairan tersebut. Sampel itu kemudian diserahkan ke Puslabfor di Makassar.
"Penelitian itu perlu dilakukan untuk memastikan penyebab matinya ikan hingga masyarakat enggan mengonsumsi ikan," kata Paulus, seperti dilansir Antara, Sabtu (23/4/2016).
Sementara itu, Kapolres Mimika AKBP Yustanto secara terpisah mengakui, pengiriman sampel ikan yang mati, ikan yang pingsan dan air sudah dikirim ke Puslabfor di Makassar sejak Kamis, 21 April 2016.
Baca Juga
Penelitian penting dilaksanakan mengingat jumlah ikan yang mati jauh lebih banyak dibanding kasus serupa pada tahun lalu.
"Belum bisa dipastikan apa penyebabnya apakah disebabkan fenomena alam atau karena penyebab lainnya," kata Yustanto.
Ia menyatakan, sebelum kematian jutaan ikan, permukaan air di muara sempat naik hingga 30 poin.
Hal itu diduga menjadi pangkal masuknya ribuan ikan ke muara. Di saat yang sama, hujan deras terjadi di daerah pegunungan yang menyebabkan air sungai mengalir deras.
"Kemungkinan air di sekitar muara menjadi tawar hingga menyebabkan ikan mati," jelas Yustanto.
Ia mengatakan jutaan ikan yang mati itu dapat dilihat di sekitar Pulau Karaka dan Pulau Kuriri yang juga menjadi muara dari Kali Kabur yang airnya membawa tailing.
"Kita tunggu saja hasil penyelidikan dari Puslabfor dan bila penyebabnya bukan dikarenakan faktor alam, kami akan menyelidiki penyebabnya," kata Yustanto.Â
Advertisement